free hit counter code Pentingnya Praktik Lapangan di Diklat Juru Ledak Kelas I - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Pentingnya Praktik Lapangan di Diklat Juru Ledak Kelas I

Pentingnya Praktik Lapangan di Diklat Juru Ledak Kelas I

 

JuaraNews, Bandung - Kegiatan Diklat Pengelola Peledakan pada Kegiatan Penambangan Bahan Balian (juru ledak kelas I) memasuki tahap praktik ke lapangan, kali ini para peserta diajak secara langsung praktik pengukuran getaran peledakan di tambang terbuka.


Menurut salah satu instruktur diklat, Handoyo yang juga didampingi widyaiswara PPSDM Geominerba, Yudiana Hadiyat, sebelumnya mereka sudah melakukan praktik pengukuran getaran peledakan ini di terowongan kereta api cepat. “Sekarang coba dikomparasi dengan getaran peledakan di tambang terbuka,” ujar Handoyo di PT Surya Prima Arta, Rabu (16/6/2021).


Menurutnya, pada praktik pengukuran tambang terbuka ini peserta akan mengetahui rangkaian peledakan yang dilakukan perusahaan. “Pengukuran kali ini kita menempatkan empat alat monitor getaran dengan jarak masing-masing kurang lebih 20 meter dari empat data nanti diharapkan kita mendapat nilai angka peluruhan atau konstanta, baik konstanta K atau konstanta B,” kata Handoyo.


“Dari sana nanti diambil scale distance yang dijadikan acuan untuk peledakan selanjutnya yang bisa di evaluasi lebih dalam lagi dengan jumlah jarak tertentu jumlah bahan peledaknya berapa, supaya aman sesuai dengan standar dari SNI yang ditentukan," tambahnya.


Praktik ini juga menurutnya penting dilakukan dikarenakan beberapa peserta ada yang belum pernah melakukan. Di antaranya ada yang perusahaannya sudah ada alat ukur/monitornya, tetapi alat tersebut milik kontraktornya, atau hanya mengambil data saja.


Selain itu, Praktik ini juga menjadi penting agar ke-17 peserta ini nantinya dapat memberi masukan ke perusahaan masing-masing terkait kekurangan pelaksanaan di lapangan. Pun dengan pengisian laporan agar sesuai kepmen 1827 maupun 1806 lampiran hal 1014 mengenai jarak aman peledakan itu seperti apa yang harus diisikan.


Jika hal ini tidak dilakukan, lanjut Handoko membuka kemungkinan adanya keluhan dari mereka yang ada di sekitar bisa dimanfaatkan pihak-pihak untuk menekan perusahaan.


“Jadi peserta diberi wacana selain yang mereka baca di media bahwa peledakan yang mengganggu lingkungan, misalkan ada pengaduan dari mereka terkait terjadinya retakan pada bangunan/rumah mereka, padahal retakan tersebut sudah ada sebelum peledakan tapi karena tidak ada data otentik mengenai hasil pengukuran sehingga itu dijadikan entry point untuk memeras perusahaan," (*)

bas

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Jabar Prioritaskan Siswa Kategori Miskin Ekstrem
Johan Anwari Komitmen Perjuangkan Hak Disabilitas
Besaran Pesangon Pabrik Sepatu Bata Imbas Kena PHK
DPRD Jabar Dorong Peningkatan Samsat Wilayah DKI
Prodi AP UNIBA Outing Class ke Museum Multatuli

Editorial



    sponsored links