Seperti Sedang Perang, Kita Bertempur Melawan Pasukan Virus Covid-19
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA UPI.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil minta Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Jabar turut membantu penanganan gagal tumbuh anak atau stunting.
Salah satunya yakni menjadi orangtua asuh anak penderita stunting. Hal itu Hal agar Jawa Barat zero stunting atau tidak ada lagi kasus baru tahun mendatang.
"Ada 800 ribuan bayi stunting, kita ingin ada program satu PNS mengurusi satu bayi stunting. Jadi ada 800 ribu PNS nanti saya tugaskan menjadi jadi orangtua asuh bayi stunting," ujar Emil usai menghadiri Rapat Kerja Daerah Program Bangga Kencana di Holiday Inn Pasteur, Bandung, Selasa (14/2/2023).
Dia menyebut, dalam menurunkan stunting setiap ASN di Kota Tasikmalaya diamanahi mengurus satu anak stunting. Kombinasi ide kreatif itu juga bakal diterapkan di Jabar yang memiliki ratusan ribu ASN.
Dikatakan Emil, percepatan penurunan stunting perlu dilakukan karena ukuran negara maju atau Adidaya ditentukan dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Setidaknya, ada tiga syarat menuju negara maju, selain harus tidak adanya stunting.
"Demokrasi damai, di mana sosial politik harus kondusif. Ekonomi 5 persen, ekonomi digital harus dikuasai. Tidak boleh ada stunting, harus menciptakan generasi kompetitif dan bebas stunting," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jabar, Wahidin menyambut baik pesan Ridwan Kamil yang menginginkan satu PNS mengurus satu anak stunting.
Menurutnya, program tersebut telah berjalan di beberapa daerah di Jawa Barat seperti di Kota Tasikmalaya. Bahkan meski belum optimal, Kabupaten Purwakarta dan Karawang juga telah menjalankan program tersebut.
"Jadi apa yang disampaikan Pak Gubernur supaya best practice bisa diterapkan di 27 kabupaten/kota dan tentu kami siap mendukung. Insyaallah kita rumuskan untuk implementasinya supaya bisa terdata dengan baik," kata Wahidin.
Diketahui, Bangga Kencana merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu hamil, bayi, dan balita di Indonesia. Program tersebut mengusung konsep pelayanan kesehatan yang holistik, terpadu, dan berkelanjutan.
Dalam konteks Jawa Barat, Bangga Kencana diintegrasikan dengan program penurunan stunting, yang merupakan salah satu prioritas pembangunan kesehatan.
Rapat kerja dihadiri berbagai pihak terkait, seperti perwakilan dari Pemprov Jabar, BKKBN, Dinas Kesehatan, dan berbagai stakeholder lainnya. (*)
bas
0 KomentarJABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi Selengkapnya..
PEMPROV Jabar menerima penghargaan kategori Inovasi Penanganan Kejahatan Siber Selengkapnya..
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen Selengkapnya..
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil minta PNS di Jabar turut membantu penanganan gagal tumbuh anak atau stunting. Selengkapnya..
RIDWAN Kamil menerima penghargaan Nirwasita Tantra dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rabu Selengkapnya..
SEKRETARIAT DPRD Jawa Barat menerima kunjungan kerja dari Komisi II Bidang Perekonomian DPRD Banten.