free hit counter code Seperti Sedang Perang, Kita Bertempur Melawan Pasukan Virus Covid-19 - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Seperti Sedang Perang, Kita Bertempur Melawan Pasukan Virus Covid-19
    ilustrasi

    Seperti Sedang Perang, Kita Bertempur Melawan Pasukan Virus Covid-19

     

    MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19. Sebagaimana diketahui pemerintah memberlakukan Pembatasan Pergerakan Kegiata Masyarakat (PPKM) Darurat sebagai respon atas lonjakan kasus Covid-19 di berbagai kota.

     

    Bahkan boleh dikatakan rumah sakit sudah tak bisa lagi menampung penderita Covid-19. Perawatan meluber sampai ke emper instalasi unit gawat darurat.  Pemandangan mengerikan di rumah sakit muncul menjadi viral di berbagai sosial media dan jaringan aplikasi percakapan.

     

    Pemerintah mengatakan hal ini akibat adanya varian baru Covid-19, yang disebut varia Delta. Karakter virus ini menyebar lebih cepat dan menginpeksi lebih ganas. Akibatnya jumlah penderita melontak, rumah sakit kewalahan. Beruntung banyak hotel dan tempat lainnya yang menyediakan tempat untuk isolasi mandiri.

     

    Setelah menjelang sembuh, pasien rumah sakit dialihkan ke hotel karena antrian penderita Covid-19 yang lain masih mengantri. Isolasi mandiri juga dilakukan di rumah secara mandiri pada kediaman penderita kediaman covid-19 tersebut. Siklus ini terus dilakukan.

     

    Di sisi lain pemerintah membatasi ruang gerak masyarakat denga melakukan PPKM. Restoran, mall, hotel, sampai pasar dibatasi. Tak boleh ada aktivitas yang mengakibatkan kerumunan masyarakat. Restoran hanya melayani take away, tak boleh makan di tempat. Perkantoran melakukan work form home alias kerja di rumah.

     

    Namun, pergerakan masih saja tetap tinggi di masyarakat. Kemacetan sering terjadi di sejumlah titik. Tempat-tempat public masih dituju. Seperti yang terjadi di Jakarta, Bandung, dan kota besar lainnya.

     

    Mungkin kita bisa mafhum karena pembatasan sosial akan sangat berdampak  kepada kehidupan ekonomi masyarakat. Pembatasan mengakibatkan berhentinya kegiatan ekonomi, meski tak seluruhnya. Namun dampaknya sangat terasa bagi masyarakat kecil.

     

    Yang paling terlihat, misalnya, pekerjaan 11 proyek infrastruktur harus dihentikan karena angggaranya dialihkan untuk memberi obat dan vitamin. Penderita covid-19 semakin bertambah dan memerlukan obat dan suplemen vitamin. Salah satu caranya adalah mengalihkan anggaran pemerintah bagi kegiatan sosial ini.

     

    Dampak dari hal ini adalah berhentinya kegiatan ekonomi di sector infrastruktur tadi. Kita percaya dengan teori efek menetes, yang mungkin terjadi dari pembangunan proyek tersebut. Sudah pasti bisa terhenti karena proyeknya pun terhenti.

     

    Di sisi lain, pembayaran-pembayaran terhadap pekerjaan terhenti karena WFH atau alasan lainnya. Ini memberi efek yang panjang bagi kehidupan ekonomi. Tak heran, bila pemerintah pun menolak usulan lockdown karena selain tak memiliki anggaran yang cukup pemerintah tak siap dengan terhentinya kegiatan ekonomi. Pemerintah tak mampu memberi konsekuensi yang harus diberikan kepada masyarakat ketika harus melakukan lockdown total.

     

    Maju kena mundur kena. Namun kita tak boleh kehilangan semangat karena masalah penanggulangan Covid-19 ini harus dihadapi. Yang dibutuhkan saat ini adalah motivasi bagi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah agar tetap semangat dan jangan lelah. Pemerintah harus terus berupaya mencari kebijakan terbaik agar virus hilang di muka bumi negara ini. Masyarakat pun harus tetap taat menjalankan protokol kesehatan 5 M; menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

     

    Seperti sedang berperang, kita harus terus maju bertempur melawan musuh dengan semangat yang tinggi. Jika diam ada resiko, lebih baik kita maju dan menembus resiko tersebut. Modalnya adalah keyakinan bahwa kita mampu mengatasi dan menanggulangi Covid-19 ini. (ude d gunadi)

    Oleh: ude gunadi / ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Seperti Sedang Perang, Kita Bertempur Melawan Pasukan Virus Covid-19
    Memilih Pemimpin yang Amanah di Pilkada Serentak 2020
    Berdamai atau Hidup Tanpa Corona

    Editorial



      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 7 18
      2. Manchester City 7 17
      3. Arsenal 7 17
      4. Chelsea 7 14
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 10 21
      2 Persebaya Surabaya 10 21
      3 Persib Bandung 10 20