Gagal ke Final, Indonesia Bidik Tiket Olimpiade
- 30 April 2024 | 00:01:00 WIB
INDONESIA gagal kembali mengukir sejarah untuk lolos ke babak final Piala Asia U-23 2024, setelah kalah oleh Uzbekistan 2-0, Senin (29/4/2024) malam WIB.
INDONESIA gagal kembali mengukir sejarah untuk lolos ke babak final Piala Asia U-23 2024, setelah kalah oleh Uzbekistan 2-0, Senin (29/4/2024) malam WIB.
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bandung - Merawat sebuah kendaraan klasik seperti Vespa bukanlah hal yang mudah. Selain memerlukan pengorbanan biaya, tenaga, dan perhatian, merawat sebuah sepeda motor yang telah berusia puluhn tahun juga membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Walaupun perawatan sepeda motor klasik itu membutuhkan banyak usaha dan tantangan, tetapi jika sudah ada rasa kecintaan yang mendalam, tidak ada yang bisa menghalangi lagi untuk merawatnya dengan penuh dedikasi.
Terutama bagi Agus Mulyana, seorang profesional di bidang perbankan yang juga aktif sebagai dosen dan assesor Sertifikasi Governance, Risk, and Compliance (GRC) pada Lembaga Sertifikasi Profesi Tatakelola, Risiko, dan Kepatuhan (LSP-TRK), kesulitan dan tantangan tersebut tidak menghalangi kecintaannya pada Vespa klasik.
Meskipun sibuk dengan aktivitasnya yang padat, salah satu komisaris di Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) ini tetap meluangkan waktu untuk merawat para Vespa klasik kesayangannya. Bahkan, ketika melakukan perjalanan wisata, pria yang pernah menjabat sebagai Plt Direktur Utama bank bjb ini lebih memilih menggunakan Vespa sebagai kendaraannya. Baginya, Vespa tidak sekadar sebuah hobi, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam.
“Kalau soal Vespa, ada hal yang sebenarnya lebih dalam dari sekadar hobi,” ungkap pria kelahiran Bandung Bandung 2 Agustus 1964 itu.
Menurut Agus, kegemarannya pada Vespa klasik tidak hanya berkaitan dengan spesifikasi atau kenangan masa lalu, tetapi juga dengan solidaritas di antara para pengendara Vespa di jalan. Solidaritas ini menjadi bagian dari subkultur yang dijunjung tinggi oleh para pencinta Vespa, dimana saling membantu dan mendukung menjadi hal yang biasa.
“Vespa itu memperkuat tali silaturahmi. Banyak yang enggak kenal jadi kenal, karena motor mogok di jalan. Ini sangat menyenangkan. Saling senyum, tegur, dan sapa sudah jadi kebiasaan para pengendara Vespa. Solidaritas sudah menjadi subkultur yang senantiasa dibanggakan,” ujar Agus Mulyana atau akrab disapa Amul.
Agus bisa dikenal sebagai pecinta Vespa orisinal. Dia tidak melakukan modifikasi apapun pada Vespa kesayangannya, karena menurutnya, Vespa sudah memiliki keunikan yang tidak perlu diubah. Ketika ada kerusakan, dirinya lebih memilih untuk memperbaiki bagian yang rusak atau using saja.
“Saya lebih suka mempertahankan bentuk aslinya. Tidak ada perubahan yang drastis. Merawat keaslian justru lebih sulit daripada melakukan perubahan,” ungkap Agus.
Agus juga memperlihatkan kecintaannya pada Vespa dengan memajang 2 Vespa klasik di pelataran rumahnya. Salah satunya adalah Vespa VBB warna abu keluaran tahun 1962. Agus menjaga orisinalitas skuter buatan Italia tersebut tanpa melakukan modifikasi ekstrem. Meskipun melakukan perawatan agar tetap dalam kondisi baik, Agus lebih memilih untuk mempertahankan keaslian Vespa tersebut.
Vespa VBB tahun 1962 merupakan salah satu model yang populer, dengan penjualan mencapai 270 ribuan unit hingga dekade 1970-an. Popularitasnya hanya dapat dikalahkan oleh Vespa 150 Sprint, menunjukkan betapa ikoniknya model tersebut dalam sejarah Vespa.
Tak sampai di situ, touring dengan menggunakan sepeda motor kesayangan sudah menjadi bagian hidup Agus Mulyana. Mantan Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan bank bjb ini bahkan telah mengadakan perjalanan touring ke beberapa daerah di Jawa Barat.
Bagi Amul, touring bukan hanya tentang ‘jalan-jalan’ tetapi juga kesempatan untuk mencari ilmu dan berbagi dengan sesama penggemar Vespa. Dia menikmati setiap momen perjalanan pagi dengan Vespanya, sambil berbincang santai tentang pengalaman naik Vespa bersama teman-temannya.
“Vespa itu bagaikan sebuah kehidupan, semakin sering digunakan semakin banyak cerita yang diciptakan,” jelas Agus Mulyana, di salah satu postingan Instagram pribadinya, @amulyana46. (*/Shiela Mutiara)
Rdsp
0 KomentarSALAH satu cara yang efektif untuk mengatasi lemak pasaca lebaran adalah dengan melakukan olahraga yang dapat membakar Selengkapnya..
TATAR Sunda atau suku Sunda adalah salah satu kelompok etnis yang berasal dari bagian barat Pulau Jawa yang disebut dengan tanah Selengkapnya..
KEPALA Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit - penyakit Selengkapnya..
MERAWAT sebuah kendaraan klasik seperti Vespa bukanlah hal yang mudah. Selain memerlukan pengorbanan biaya, tenaga, dan Selengkapnya..
SAAT Hari Raya Idul Fitri atau lebaran biasanya banyak makanan menggugah selera yang Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
SALAH satu cara yang efektif untuk mengatasi lemak pasaca lebaran adalah dengan melakukan olahraga yang dapat membakar kalori.