Pj Gubernur Minta ITB Kaji Terkait Bandara Husein
- 21 Januari 2025 | 10:32:00 WIB
BEY Machmudin meminta ITB bantu mengkaji wacana penerbangan di Bandara Husein Sastranegara.
BEY Machmudin meminta ITB bantu mengkaji wacana penerbangan di Bandara Husein Sastranegara.
BENCANA gempa yang diakibatkan oleh terjadinya pergeseran lempengan (Megatrusht) harus menjadi perhatian dan disikapi dengan kesiapsiagaan.
JuaraNews, Bandung – Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit - penyakit pascalebaran. Pelanggaran sepele saja bisa berakibat fatal terlebih bagi warga yang telah memiliki penyakit bawaan.
Beberapa penyakit khas pascalebaran yang perlu diwaspadai yakni kolesterol tinggi, mag dan gerd, diare, serta flu dan batuk.
Penyakit - penyakit itu biasanya muncul karena pola makan yang berlebih tujuh hari pertama setelah berhenti berpuasa. Kondisi perut dan sistem pencernaan yang sudah terlatih kosong selama sebulan, tiba - tiba diisi makanan dengan porsi banyak dan berat, bisa menyebabkan diare.
Sementara makanan berlemak dan bersantan seperti opor ayam atau ase cabe, maupun rendang, jika dikonsumsi berlebih bisa menyebabkan kolesterol tinggi, mag, dan gerd.
Sedangkan flu dan batuk, biasanya muncul karena badan yang sudah terlalu lelah akibat aktivitas silaturahim dan mudik, tidak bisa menoleransi kondisi cuaca ekstrem.
"Flu dan batuk hingga diare dan mag, itu yang sering muncul karena makan sembarang dan perubahan cuaca di lokasi mudik. Apalagi yang mudik di wilayah pantura," ujar Vini Adiani Dewi, Sabtu (13/4/2024).
Vini juga mengingatkan kepada penderita diabetes agar membatasi makan ketupat yang cenderung karbohidrat padat, serta makan kue dan minum minuman manis.
"Apalagi yang punya diabetes, makan karbo dan yang manis - manisnya agar dikendalikan," katanya.
Selain diabetes, hipertensi atau darah tinggi pun perlu diwaspadai karena jika makanan tidak dikendalikan dan menyebabkan tensi darah naik, bisa berujung stroke.
Penyakit lain pascalebaran yang perlu diwaspadai, kata Vini, asam urat yang disebabkan terlalu banyak mengonsumsi daging merah, kacang - kacangan, dan jeroan.
Terakhir, penyakit laten di Jabar yakni demam berdarah dengue (DBD) yang biasanya didapat di kampung halaman atau ketika sedang bertamu ke rumah saudara dan kerabat.
Vini menyarankan warga, terutama yang sudah memiliki riwayat penyakit - penyakit tersebut, untuk membatasi makanan yang memang disarankan dokter untuk dihindari.
Upayakan konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang, makan sayuran dan buah kaya serat untuk kesehatan pencernaan, serta perbanyak minum air putih agar tetap terhidrasi.
"Penting juga untuk tetap aktif dan berolahraga guna menjaga keseimbangan tubuh dan mengurangi risiko penyakit pascalebaran," kata Vini.
Menurut Vini, kesehatan warga penting dijaga karena setelah Lebaran jangan sampai tidak bisa produktif masuk kerja atau berbisnis gara - gara sakit akibat makan berlebih. (*)
ude
0 KomentarDESA merupakan sumber kehidupan yang menyelaraskan interaksi manusia dengan Selengkapnya..
GIZI seimbang yaitu susunan asupan sehari-hari yang jenis dan jumlah zat gizinya sesuai dengan kebutuhan Selengkapnya..
DESA Neglawangi Kabupaten Bandung, tengah mempersiapkan diri menjadi destinasi wisata pada tahun 2025. Selengkapnya..
MERCURE Bandung Setiabudi resmi memperkenalkan Hardy’s Wine Shop sebagai destinasi terbaru bagi para pecinta Selengkapnya..
BANDUNG dengan segala kreativitasnya menghadirkan banyak kafe yang unik dan memikat Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
DESA merupakan sumber kehidupan yang menyelaraskan interaksi manusia dengan alam.