Ratusan Ulama Kota Bekasi Siap Menangkan RIDHO
- 11 Oktober 2024 | 08:41:00 WIB
RATUSAN ulama dipimpin KH Jamalullail Lc mendeklarasikan diri mendukung Paslon Tri Adhianto-Harris Bobihoe (RIDHO) pada Pilwalkot Bekasi.
RATUSAN ulama dipimpin KH Jamalullail Lc mendeklarasikan diri mendukung Paslon Tri Adhianto-Harris Bobihoe (RIDHO) pada Pilwalkot Bekasi.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung – Pertemuan Timnas Indonesia U-23 lawan Korea Selatan U-23 di babak Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Qatar yang akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Kamis (25/4/2024) dini hari WIB, menjadi laga istimewa bagi kedua pelatih.
Laga ini menjadi pertemuan 2 legenda sepak bola Korsel yang sudah lama salin kenal. Dari kubu Indonesia, dipegang Pelatih Shin Tae-yong, sementara Korsel ditangani Pelatih Hwang Sun-hong. Rivalitas STY dan Hwang sejatinya telah terjadi sejak keduanya bestatus pemain di level junior.
Namun jelang laga Perempat Final kedua ini, STY dan Sun-hong terlihat akrab. Keakraban STY dan Hwang terlihat dari foto yang ditunjukkan Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA). Terlihat kedua pelatih veteran Korsel itu berpelukan dan foto bersama. Momen pertemuan STY dan Hwang terjadi di sela konferensi pers jelang laga Indonesia vs Korea Selatan di Doha, Rabu (24/4/2024).
Hubungan STY dan Hwang memang sudah terjalin sejak lama, saat keduanya masih menjadi pemain di level junior. Persaingan keduanya kemudian terjadi di level profesional hingga menjadi pelatih klub di K-League. Kini STY dan Hwang bertemu di sepak bola internasional. Baik Hwang maupun STY saling mengungkapkan rasa hormat. Kedua pelatih menunjukkan sikap profesional sebagai rival meski punya hubungan yang baik.
"Baik saya dan coach Shin harus mengesampingkan perasaan pribadi. Sebuah pertandingan tetaplah pertandingan. Penting bagi kedua tim untuk meraih hasil bagus. Kami akan bersiap dan ingin menang apapun kondisinya," ujar Hwang Sun Hong.
Dikutip dari KBS, pertemuan STY dan Hwang sudah terjadi di Dubai, Uni Emirat Arab, saat Indonesia dan Korsel sama-sama menjalani pemusatan latihan (TC) di negara tersebut. Ketika Indonesia U-23 menjalani laga uji coba tertutup melawan UEA pada 8 April lalu, STY mendengar kabar Hwang berusaha mendapatkan rekaman pertandingan Indonesia vs UEA. Video itu diminta Hwang karena Korea satu grup dengan UEA di Piala Asia U-23 2024.
"Coach Hwang Sun Hong meminta video rekaman pertandingan dari Coach Shin Tae Yong, dan Coach Shin Tae Yong meminta Hwang untuk datang dan melihat langsung pertandingan resmi digelar tertutup," tulis KBS.
Dua pelatih tersebut memiliki sejarah yang cukup baik di sepak bola Korea Selatan. Keduanya bermain di era 1990-an ketika mereka mengukir karier klub dan international. Hwang yang kini berusia 55 tahun adalah salah satu pencetak gol terbanyak Korsel pada masa bermainnya. Dia menempati urutan kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa dengan 50 gol.
Sedangkan STY menikmati lebih banyak kesuksesan di K League, dimana ia memenangkan 2 penghargaan MVP, 6 kejuaraan liga, dan 1 gelar pencetak gol terbanyak meski bermain sebagai gelandang. Shin melatih Korsel di Piala Dunia 2018, timnya mengejutkan juara bertahan Jerman dengan mengalahkannya 2-0 di babak penyisihan grup.
Sementara, Hwang telah bekerja dengan tim nasional U-23 selama beberapa tahun. Hanya saja memang ia belum memegang kendali skuat senior, kecuali sebagai caretaker untuk 2 pertandingan kualifikasi Piala Dunia bulan lalu.
Keduanya telah bertemu sebanyak 12 kali dalam kurun 3 tahun mulai 2009 hingga 2012 ketika sama-sama menjadi pelatih klub di Liga Korsel. Rekor pertemuan pun lebih berpihak kepada Hwang dengan memenangi 5 laga, dan hanya kalah 2 kali, sementara 5 lannya berakhir imbang. Pertemuan pertama terjadi pada 9 Mei 2009 saat STY menangani Seongnam Ilhwa sedangkan Hwang melatih Busan I'Park di mana hasil skor 0-0 mengakhir laga tersebut.
Di pertemuan berikutnya pada 8 Juli 2009, Hwang mampu meraih kemenangan dengan tim yang sama atas STY dengan skor 3-2. Pertemuan terakhir kedua pelatih terjadi pada 5 Agustus 2012, Hwang menang 3-1 ketika melatih Pohang Steeler sedangkan STY tetap bersama Seongnam. Adapun 2 kemenangan STY atas Hwang terjadi pada 12 September saat laga Busan I'Park 1-2 Seongnam, serta Seongnam 3-0 Pohang Steeler paa 24 Agustus 2011.
Saat ini Indonesia identik dengan kebangkitan. Pascakalah 2-0 dari tuan rumah Qatar di laga perdana, Garuda Muda mampu bangkit di 2 laga setelahnya. Pasukan STY menang 1-0 atas Australia dan membantai Yordania 4-1.
Sementara itu, Korsel selama fase grup tampil sempurna menyapu bersih 3 laga dengan kemenangan. Bahkan, tim sekelas Samurai Biru Jepang pun berhasil dikalahkan hingga membuat status juara grup B menjadi milik mereka.
Hwang pun tak mau menganggap enteng Timnas Indonesia di bawah asuhan STY. Menurutnya, justru kompetisi barulah dimulai saat ini. "Kompetisi sesungguhnya dimulai sekarang, dan kami harus bersiap melawan Indonesia," kata Hwang, dikutip dari Yonhap.
Hwang cukup mencermati kekuatan yang Indonesia yang dilatih sosok yang tak asing baginya, STY. "Mereka bukanlah tim yang mudah untuk dilawan, dan kami harus bekerja sangat keras untuk mencapai tujuan kami. Kami berbincang sebelum pertandingan di Jepang, dan kami berbicara tentang bagaimana kami berpotensi bertemu satu sama lain di perempat final. Itu menjadi kenyataan," kata Hwang.
"Saya terkejut melihat bagaimana pelatih Shin membangun tim yang sangat bagus bersama Indonesia. Mereka bermain sangat baik, dan kami harus bersiap dengan baik untuk bisa mengalahkan mereka," tukas Hwang.
Patuh ditunggu siapakaj yang unggul pada pertemuan kedua legenda sepak bola Korsel ini. Apakah Hwang melanjutkan dominasinya atas STY, atau justru STY dengan Timnas Indonesia menunjukkan kebangkitannya. (*)
Oleh: deni mulyana sasmita / den
0 KomentarPERSAINGAN di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, semakin seru setelah digelarnya matchday Selengkapnya..
PSSI memastikan akan mengirimkan surat protes kepada AFC dan FIFA terkait kepemimpinan wasit pada laga Indonesia vs Bahrain, Kamis (10/10/2024) malam Selengkapnya..
SHIN Tae-yong Tae-yong kecewa dan bereaksi keras seusai Indonesia ditahan imbang 2-2 Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (10/10/2024) Selengkapnya..
INDONESIA gagal meraih kemenangan atas Bahrain pada matchday 3 Grup C Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (10/10/2024) malam Selengkapnya..
INDONESIA sementara berhasil menahan imbang Bahrain 1-1 pada Babak 1 matchday 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (10/10/2024) malam Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
KUALIFIKASI Piala Dunia 2026 zona Asia memasuki Babak 1 yang digelar mulai 16 November 2023 hingga 11 Juni 2024.
Tim | M | Point | ||
---|---|---|---|---|
1. | Manchester City | 38 | 91 | |
2. | Arsenal | 38 | 89 | |
3. | Liverpool | 38 | 82 | |
4. | Aston Villa | 38 | 68 | |
Tampilkan Detail |
Tim | M | Point | ||
---|---|---|---|---|
1 | Persebaya Surabaya | 7 | 17 | |
2 | Borneo FC | 7 | 15 | |
3 | Bali United | 7 | 14 |
TIMNAS Indonesia kembali berpeluang memperbaiki ranking FIFA saat melakoni 2 laga di fase Grup C Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
TIMNAS Indonesia kembali berpeluang memperbaiki ranking FIFA saat melakoni 2 laga di fase Grup C Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.