Dampak Koin Jagat, Sejumlah Taman di Bandung Rusak
- 13 Januari 2025 | 16:03:00 WIB
APLIKASI jagat menuai permasalahan dimana ada sejumlah laporan kerusakan yang signifikan pada sejumlah taman kota di Bandung.
APLIKASI jagat menuai permasalahan dimana ada sejumlah laporan kerusakan yang signifikan pada sejumlah taman kota di Bandung.
PEMPROV Jabar mendapatkan Hasil Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2024
BENCANA gempa yang diakibatkan oleh terjadinya pergeseran lempengan (Megatrusht) harus menjadi perhatian dan disikapi dengan kesiapsiagaan.
Juaranews, Tasikmalaya - Dunia pertanian di Jawa Barat, khususnya di Tasikmalaya, harus mampu mempertahankan sebagai daerah lumbung pangan. Harapan tersebut disampaikan Yod Mintaraga dalam kegiatan reses Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (4/12/2021).
"Dulu zaman Gubernur Aang Kunaefi dikenal pembangunan dengan istilah papan pageuh, ibadah maneuh, beuteung seubeuh," kata Yod.
Artinya, lanjut Yod, kalaupun pembangunan bidang lain seperti infrastruktur atau pendidikan sudah berjalan, jika pertanian tanaman pangan tidak ada, urusannya akan menjadi repot.
Yod menegaskan, pembangunan pertanian di Tasikmalaya sudah luar biasa karena sudah mampu melakukan ekspor padi organik ke luar negeri. Produksi pertanian di Tasikmalaya tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sendiri, namun bisa melakukan ekspor.
Negara ini, kata Yod, sudah menunjukan kepada dunia internasional sebagai negara penghasil pangan dan tak diragukan lagi. Meskipun sekarang untuk masalah tanaman pangan ini sedang mengalami kemunduran, namun Jawa Barat masih menjadi penyuplai pangan nasional.
Ke depan, kata anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Jabar ini, pembangunan pertanian menghadapi tantangan karena berbagai hal. Ia menjelaskan, semakin sumber daya manusia memiliki kuantitas, sejatinya harus semakin meningkatkan produktifitas pertanian. Demikian pula dari segi budaya, semakin maju budaya suatu daerah, harus semakin meningkatkan produktifitas pertanian yang pada gilirannya bisa menyejahterakan petani.
Kenyataan ekspor sekarang, kata Yod, hal itu kurang diantisipasi sehingga petani menghadapi kendala yang mengakibatkan menurunnya produktifitas. Ia mencontohkan, saat ini petani sulit mendapatkan pupuk subsidi. Hal ini bisa menurunkan produksi pertanian yang telah meningkat tadi.
Oleh karena itu, Yod meminta pemerintah hadir dan memberi peran yang memberi kemudahan dan fasilitas bagi petani. (*)
Oleh: ude gunadi / ude
0 KomentarYOD Mintaraga mengatakan pemprov Jabar memiliki Perda Nomor 5 Tahun 2023 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Perlindungan Tenaga Selengkapnya..
Yomanius Untung menghadiri rapat paripurna DPRD Jabar nota pengantar gubernur tentang Rapeda Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran Selengkapnya..
WAKIL Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh mengatakan Perda Trantibumlinmas hadir untuk melindungi rasa aman masyarakat Selengkapnya..
PERDA Perlindungan Anak lahir sebagai wujud kepedulian pemerintah dan legislatif yang menjadi payung hukum dalam mengawal perlindungan Selengkapnya..
ANGGOTA DPRD Jabar dari Fraksi PKB Johan J Anwari melaksanakan penyebarluasan peraturan daerah (perda) provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
RATUSAN guru non-ASN atau honorer, menggelar aksi demo di Gedung DPRD Jabar, Senin (13/1/2025).
AMBK kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Bekasi, Kamis (9/1/2025).