free hit counter code BMKG: Peningkatan Curah Hujan di Wilayah Indonesia - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    BMKG: Peningkatan Curah Hujan di Wilayah Indonesia
    Foto:Net Curah Hujan Tinggi

    BMKG: Peningkatan Curah Hujan di Wilayah Indonesia

    JuaraNews Bandung - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan adanya peningkatan curah hujan beberapa hari ini.

     

    Peningkatan ini akan semakin intensif menjelang libur Nataru atau pada periode 20 hingga 26 Desember 2024.

     

    Menurutnya, curah hujan tinggi ini merupakan faktor dari cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. 

     

    "Gerombolan awan sudah terdeteksi akan melewati Indonesia. Dampaknya adalah peningkatan curah hujan terutama di wilayah Jawa dan Sumatera yang saat ini tengah memasuki puncak musim hujan," kata Dwikorita dalam keterangannya dikutip Rabu (4/12/2024).

     

    Dwikorita mengatakan, faktor lain yang mempengaruhi potensi cuaca ekstrem adalah dinamikan atmosfer seperti gelombang ekuator dan fenomena Madden Julian Oscillation.

     

    Dari data BMKG, terdapat 303 Zona Musim atau 43,4 persen dari total Zona Musim yang meliputi Pulau Sumatra, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan akan mengalami puncak musim hujan pada November-Desember 2024.

     

    Diperkirakan, hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat dengan intensitas lebih dari 200 mm.

     

    Untuk itu, Dwikorta mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem ini

     

    Selain itu, kondisi cuaca ekstrem ini dipicu faktor La Nina yang mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20-40 persen.

     

    Fenomena ini, kata Dwikorita, bakal berlangsung mulai akhir tahun 2024 hingga setidaknya April 2025.

     

    "Untuk itu, kami mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, khususnya pada periode Nataru 2024/2025," ungkap Dwikorita.(*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    34 Sanggar Musik Bambu Meriahkan Festival Sada Awi
    Bencana Sukabumi, Bey: Evakuasi Korban Prioritas
    Banjir hingga Longsor Terjang Kabupaten Sukabumi
    Saatori Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Ridho
    Beri Putusan Hakim yang Seadil-adilnya

    Editorial



      sponsored links