JuaraNews, Bandung - Kehadiran pembangunan jalan khusus tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor begitu dinantikan oleh masyarakat.

Pasalnya, truk pengangkut material tambang kerap kali menjadi persoalan serius seperti, hancurnya jalan Provinsi Jabar, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) maupun kemacetan, bahkan korban jiwa.

Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Kusnadi mengungkapkan, pembangunan jalan khusus tambang membutuhkan duduk bersama antara tiga provinsi guna menyelesaikan persoalan jalan tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Adapun ketiga provinsi yang dimaksud yaitu, Jabar, DKI Jakarta, dan Banten.

"Kami minta jalan tambang itu segera dilakukan akselerasi. Misalkan, pembangunan jalan tambang membutuhkan Rp 300 miliar, kan bisa dibagi 3 provinsi," ungkap Kusnadi, Kamis (15/4/2021).

Ia menilai percepatan akselerasi berguna untuk menyelamatkan banyak faktor seperti, penyelamatan 1 ruas jalan dan yang paling penting yaitu menyelamatkan jiwa-jiwa yang kerap menjadi korban. Oleh karena itu, pihaknya mendorong pihak terkait untuk segera melakukan pertemuan untuk membahas jalan khusus tambang.

"Ya ini sih main ditingkat Gubernur sedangkan kami melalui dewan terkait. Kalau dengan DPRD Banten kami belum pernah bertemu untuk membahas jalan tersebut tetapi dengan DPRD DKI Jakarta pernah disampaikan," ujarnya.

Ia berharap di tahun 2022 mendatang semestinya telah terdapat sebuah progres terkait pembangunan jalan khusus tambang. Sehingga, pembangunan jalan tambang jangan sampai menunggu korban jiwa berjatuhan.

"Kalau toh belum semuanya misalkan dari 4 jalan dibangun 2 jalan dulu akan sangat berdampak positif bagi masyarakat sekitar," pungkasnya. (*)

bas