JuaraNews, Bandung - Pemerintah melalui
Kementerian Riset, Tenologi dan Pendidikan Indonesia (Kemenristek Dikti) mengembangkan vaksin Merah Putih dari enam institusi dalam negeri.

Menristek Dikti, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, Enam instusi tersebut yakni, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlanggadan dam Institut Teknologi Bandung.

Dia mengatakan, dari perkembangannya baru 3 tiga lembaga yang memiliki progres yang signifikan, katanya segera akan melakukan uji coba terhadap hewan di tahun 2021 mendatang.

"Perkembangan 3 dari 6 lembaga tersebut dari Eijkman, Universitas Erlangga dan Universitas Indonesia itu progresnya yang paling cepat dan Akan melakukan uji hewan targetkan tahun depan," kata Bambang di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/12/2020).

Dia menjelaskan, setelah uji pada hewan berhasil, selanjutnya akan dilakukan uji klinis pada manusia dengan beberapa tahapan. Kemudian, lanjut Bambang, vaksin Merah Putih tersebut akan diajukan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk izin permanen.

Bambang berharap, pada triwulan 4 vaksin Merah Putih bisa diproduksi massal dan dapat menjadi solusi dari kebutuhan vaksin 270 juta masyarakat Indonesia.

"Triwulan 1 kita sudah menyerahkan bibit, harapan triwulan 4 bisa diproduksi massal dan bisa dilakukan vaksinasi dengan vaksin Merah Putih," tutupnya. (*)

bas