JuaraNews, Bandung - Situ Bagendit merupakan danau legendaris di kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut Jawa Barat. Lokasinya sekitar 40 kilometer dari Kota Bandung, menurut legenda objek wisata air ini memiliki kisah misteri yang menyebar luas di kalangan masyarakat.

Konon Situ Bagendit terbentuk karena malaikat yang menyamar dahulu kala di daerah Situ Bagendit ada seorang janda yang sangat kaya raya, janda tersebut diberi nama Nyi endit atau dalam bahasa Sunda pedit atau pelit. 

Menurut dongeng yang turun-temurun Nyi endit memiliki rumah yang sangat besar yang terdapat di dalam rumahnya berbagai perhiasan dan gudang yang penuh berisi hasil bumi seperti beras. 

Walaupun Nyi endit memiliki banyak harta namun tidak banyak yang mau berteman dengannya karena ia begitu pelit dan tidak suka menolong sesama, 

Pada suatu hari Nyi endit di datangi seorang kakek yang terlihat sedang mengalami kelaparan saat itu sang kakek meminta sedikit makanan kepada Nyi endt namun Nyi endit tidak mau berbagi sedikit pun dari makanan berlimpah yang dimilikinya. 

Konon kakek yang kelaparan itu tidak pernah sedikit pun mendapatkan makanan dari Nyi endit kakek tersebut tetap mendatangi rumah Nyi endit selama tiga hari berturut-turut. 

Meskipun sampai tiga kali berturut-turut ternyata tidak ada kemauan Nyi endit untuk berbagi, menurut kisah pada hari ketiga kakek tersebut menasehati Nyi endit supaya mau berbagi kepada sesama terutama bagi yang membutuhkan bantuan. 

Namun nasehat sang kakek membuat Nyi endit menjadi marah karena tidak terima dinasehati dia pun mengusir kakek tadi dengan cara yang kasar. 

Melihat kelakuan Nyi endit kakek tadi pun pergi meninggalkannya tetapi sebelum pergi kakek tersebut menancapkan sebuah tongkat di halaman rumah Nyi endit lalu pergi dan menghilang begitu cepatnya. 

Melihat tongkat tertancap di halaman rumah, Nyi endit pun murka lalu dia berusaha mencabut tongkat dengan seluruh tenaga yang ia miliki namun tidak berhasil. dia pun memanggil penjaga-penjaga rumahnya untuk mencabut tongkat tersebut tetapi tidak berhasil juga, alhasil dia pun akhirnya meminta bantuan kepada seluruh warga di desa tempat tinggalnya. 

Warga pun datang untuk membantu Nyi endit setelah dibantu warga tongkat itu pun berhasil dicabut, namun setelah tongkat berhasil dicabut dari bekas tancapan tongkat tadi keluar air yang begitu deras dan membuat warga ketakutan karena airnya semakin deras warga pun berlarian menyelamatkan diri, lambat laun Desa tempat tinggal Nyi endit pun tergenang air seluruh warga berlarian sedangkan Nyi endit malah sibuk menyelamatkan harta miliknya. 

Alhasil rumah Nyi endit tenggelam tidak satupun yang bisa menolong Nyi endit menurut kisah nyi endit tenggelam bersama dengan seluruh harta-harta nya desa tempat tinggal Nyi endit pun dengan sekejap berubah menjadi sebuah danau hingga akhirnya masyarakat masa lalu menamainya Situ Bagendit. 

Masyarakat zaman dulu meyakini bahwa kakek yang menancapkan tongkatnya bukanlah kakek biasa tetapi seorang malaikat yang menyamar untuk menguji rasa empati Nyi endit walhasil penyamaran malaikat tersebut menjadi seorang kakek yang terlihat kelaparan nyatanya tidak sedikit pun membuat Nyi endit tersentuh hingga akhirnya sikap pelit Nyi endit membawanya pada malapetaka. 

Kisah setelah tenggelam Nyi endit menjelma menjadi seekor lintah, dan itu diyakini jelmaan Nyi endit yang kerap muncul karena di masa lalu kekayaan yang dimiliki Nyi endit adalah hasil pemerasan dari para petani yang menimbulkan kesengsaraan oleh kelakuan Nyi endit yang selalu memeras para petanid an ganjarannya Nyi endit pun tengelam oleh air yang sekarang dinamai oleh masyarakat setempat Situ Bagendit. 

Terlepas dari cerita Situ Bagendit yang populer di Jawa Barat serta benaratau tidaknya biarlah kisah itu menjadi pelajaran dan pengingat untuk kita semua agar tidak pernah sombong dengan apa yang kita miliki. (*) 

Rdsp