JuaraNews, Bandung - Fenomena badai matahari diprediksi oleh para ahli akan terjadi pada tahun 2025, namun mereka memperingatkan bahwa fenomena badai matahari berpotensi terjadi lebih awal dari tahun 2025.

Inilah arti Fenomena Badai Matahari yang kami rangkum dari beberapa sumber. 

Fenomena badai matahari adalah lonjakan pelepasan energi matahari melalui titik-titik tertentu, karena terjadinya gangguan magnetik hal ini terjadi seiring tidak seragamnya kecepatan rotasi bagian-bagian permukaan matahari, dan antara permukaan dengan interior matahari. 

Ketidakseragaman kecepatan rotasi ini menyebabkan, garis-garis gaya magnetik matahari bisa saling berbelit dan membentuk busur yang menjulur keluar dari fotosfera. 

Busur tersebut akhirnya akan memperangkat plasma matahari yang pada satu saat busur ini akan putus, dan menghasilkan dua fenomena yang keduanya bisa menjadi penyebab terjadinya badai matahari. 

Beberapa aktivitas yang terjadi di permukaan matahari seperti jelatan api atau solarflares, atau ledakan masa korona atau Cme. Hal ini dapat meningkatkan energi yang dibawa oleh angin matahari dan kecepatannya. 

Selain itu bisa juga mempengaruhi intensitas medan magnet antar planet, meski begitu sebetulnya magnetosfer bumi bisa membelokkan sebagian besar aktivitas matahari itu. Namun beberapa partikel yang dilontarkan oleh cme tetap dapat memasuki bumi. 

Sementara itu badai matahari yang memancarkan gelombang geomagnetik, ini juga dapat menciptakan aurora di daerah kutub bumi, namun fenomena badai matahari juga dapat sangat merusakkan dan berbahaya, karena dapat menyebabkan cuaca antariksa yang merusak, hingga menyebabkan gangguan satelit hingga jaringan internet. (*) 

Rdsp