Ribuan Warga Subang Padati Coklat Kita Ngabuburit
- 16 Maret 2025 | 21:35:00 WIB
RIBUAN warga tumpah ruah di lapangan Alun-alun Kabupaten Subang, menghadiri event Coklat Kita Ngabuburit 2025, Minggu (16/3/2025).
RIBUAN warga tumpah ruah di lapangan Alun-alun Kabupaten Subang, menghadiri event Coklat Kita Ngabuburit 2025, Minggu (16/3/2025).
KEBERADAAN pagar bambu laut di sejumalah perairan, menjadi polemik di masyarakat.
JuaraNews, Bandung - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei yang selalu di peringati, dan menjadi momen bersejarah bagi insan pendidikan di seluruh pelosok tanah air Indonesia.
Penetapan Hardiknas tak lepas dari sosok Ki Hadjar Dewantara, sebagai pelopor pendidikan Indonesia yang banyak memberikan jasa-jasanya dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Inilah sejarah singkat Ki Hadjar Dewantara
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia sekaligus menyandang Bapak Pendidikan. Pada masa itu Ia adalah seorang pahlawan yang berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah hindia-belanda.
Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah saat itu, membuat Ia diasingkan ke Belanda setelah Ia kembali dari Belanda Ia mengganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara, ini bertujuan agar Ia dapat secara bebas dekat dengan rakyat, dan pada saat itu beliau mendirikan sekolah di kota Yogyakarta dengan nama Taman Siswa.
Prinsip dasar yang ada dalam Sekolah Taman Siswa dikenal sebagai Patrap Triloka. Prinsip ini kemudian digunakan sebagai pedoman bagi para guru, prinsip ini tertulis dalam bahasa Jawa yang berbunyi “Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani” artinya di depan memberi contoh di tengah memberi semangat di belakang memberi dorongan. Hingga saat ini Patrap Triloka digunakan sebagai panduan dan pedoman dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Ki Hajar Dewantara wafat pada usia 70 tahun pada tanggal 26 April 1959. Atas semua jasanya dalam dunia pendidikan ia dinyatakan sebagai Bapak pendidikan nasional Indonesia, dan ia dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 tahun 1959 tanggal 28 November tahun 1959. (*)
Rdsp
0 KomentarSEKDA Jabar menegaskan pentingnya identifikasi penyebab banjir agar kejadian serupa dapat dicegah di masa Selengkapnya..
PEGIAT lingkungan di Kota Bandung, Sariban meninggal Selengkapnya..
KETERSEDIAAN kebutuhan bahan pokok di Kota Bandung saat Ramadhan 2025 dipastikan Selengkapnya..
MENHAN Sjafrie Sjamsoeddin menyerahkan 700 unit kendaraan khusus (ransus) Maung MV3 produksi PT Pindad kepada TNI dan Selengkapnya..
WAKIL Wali Kota Bandung, Erwin meninjau lokasi longsor akibat kirmir jebol di Pasar Ancol, Kecamatan Regol, Selasa Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
LAYANAN Mobil SIM Keliling Online hadir di sejumlah tempat di wilayah Kota Bandung Raya. Berikut ini jadwal dan lokasinya:
ACHYADI sosok bapak pemilik sepeda tua yang juga melukis tokoh tokoh sejarah pejuang kemerdekaan Indonesia.
SEKDA Jabar menegaskan pentingnya identifikasi penyebab banjir agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.
SEKDA Jabar menegaskan pentingnya identifikasi penyebab banjir agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.