DRAMATIS: Ukir Sejarah Indonesia Masuk Semifinal
- 26 April 2024 | 04:15:00 WIB
TIMNAS Indonesia U-23 untuk kali pertama lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan 11-10 Korsel lewat adu penalti.
TIMNAS Indonesia U-23 untuk kali pertama lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan 11-10 Korsel lewat adu penalti.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Sukabumi – Pemprov Jabar sangat berhati-hati dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka SMA/SMK di Kota Sukabumi yang telah dinyatakan zona hijau Covid-19.
Kehatian-hatian diperlukan untuk meminimalisasi risiko penularan virus di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dedi Supandi, Jum’at (3/7/20) meninjau kesiapan KBM tatap muka langsung di SMAN 4 Sukabumi, Jalan Ir H Juanda No 8. Menurut Dedi, SMA/SMK di Kota Sukabumi menjadi pilot project KBM di sekolah yang daerahnya sudah dinyatakan zona hijau Covid-19.
"Sekolah di Sukabumi jadi piloting yang melakukan KBM di sekolah," kata Dedi.
Namun KBM tatap muka tidak dilakukan di semua sekolah melainkan hanya di sekolah yang memang sudah siap dengan protokol kesehatan serta sarana dan prasarana. Kemudian sekolah yang diizinkan menggelar KBM di kelas hanya yang mayoritas siswanya memang berasal dari Kota Sukabumi.
Jika sekolahnya ternyata sebagian besar dari luar Kota Sukabumi, misalnya Kabupaten Sukabumi yang masih zona biru, maka tetap tidak diizinkan.
Berdasarkan tinjauannya, dari total 39 SMA dan SMK yang terdiri ayas 9 berstatus sekolah negeri dan 30 sekolah swasta tidak semua akan memulai KBM di sekolah.
"Hari ini akan dirapatkan, sekolah-sekolah mana saja yang bisa memulai KBM, dan nanti tim gugus tugas Covid-19 tingkat Kota akan melakukan cek atas kesiapan sekolah,” ujarnya.
Secara teknis akan ada pembagian waktu KBM di sekolah untuk tetap menjaga jarak. Pembelajaran diatur sedemian rupa sehingga hanya ada 18 orang per kelas serta diberlakukan pembagian jadwal per pekan.
"Misalnya minggu ini kelas X, minggu selanjutnya kelas XI, kemudian kelas XII," tegas Dedi.
Disdik Jabar melalui Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V telah menyiapkan Tim Satgas Pembukaan Sekolah untuk mengawasi pelaksanaan KBM di sekolah. Satgas tersebut diisi para pengawas sekolah.
"Kami akan melakukan pengecekan berkali-kali karena kami sangat memperhitungkan risikonya. Semua instrumen check list-nya sudah kami siapkan dan akan dilakukan oleh pengawas," kata Kepala Kacadisdikwil V Nonong Winarni.
Dalam bekerja, Satgas dibantu aparat dari Dinas Pendidikan Kota Sukabumi. Saat ini Satgas dan Disdik Kota Sukabumi masih berkoordinasi untuk menetapkan sekolah mana saja yang akan memulai pembelajaran di sekolah. "Pekan ini kita cek semuanya," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menegaskan, sekolah yang bisa memulai pembelajaran di sekolah hanya sekolah yang dapat memenuhi protokol kesehatan. "Istilahnya 'dapat', bukan 'harus'," ujar Achmad Fahmi.
Saat ini, antara Disdik Jabar dan Disdik Kota Sukabumi masih membahas teknis persiapan pembukaan sekolah di Kota Sukabumi. "Nanti akan ada hasilnya berapa sekolah yang dibuka," ujarnya. (*)
ayi
0 KomentarWAPRES RI menyebut seluruh stakeholders harus bahu membahu berinovasi dalam menghadirkan teknologi yang dapat mendeteksi Selengkapnya..
AGUS Mulyana meyakini Timnas U-23 Indonesia memenangkan pertandingan melawan Korea Selengkapnya..
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi sebagai presiden dan wakil presiden ri periode Selengkapnya..
PJ Gubernur Bey Machmudin berharap Kabupaten Sumedang bisa kembali menjadi 'Paradijs van Java' atau surga dari Selengkapnya..
MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat digelar di Kota Bandung, Senin Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
WAPRES RI menyebut seluruh stakeholders harus bahu membahu berinovasi dalam menghadirkan teknologi yang dapat mendeteksi kebencanaan.
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.