PN Segera Ekseskusi Lahan KAI di Jalan Batu Api
- 15 Januari 2025 | 11:46:00 WIB
SEBANYAK 21 Kepala Keluarga (KK) Jalan Batu Api, Kota Bandung terpaksa harus segera angkat kaki dari kediamannya yang sudah dihuni puluhan tahun.
SEBANYAK 21 Kepala Keluarga (KK) Jalan Batu Api, Kota Bandung terpaksa harus segera angkat kaki dari kediamannya yang sudah dihuni puluhan tahun.
PEMPROV Jabar mendapatkan Hasil Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2024
BENCANA gempa yang diakibatkan oleh terjadinya pergeseran lempengan (Megatrusht) harus menjadi perhatian dan disikapi dengan kesiapsiagaan.
JuaraNews, Bandung – Anggota DPRD Jawa Barat H. Yod Mintaraga mengatakan, struktur APBD tahun 2022 masih belum menggembirakan. Selain jauh lebih menurun dari tahun 2021 dan 2022, pendapatan APBD tahun 2022 dinilai masih belum stabil.
“Semua sektor menurun.Volume APBD pun mengalami penurunan. Biasya volume APBD kita Rp 41 triliun, sekarang menjadi Rp 41 triliun,” kata Yod Mintaraga, dalam prodcas bersama Hilmi Paramudya, belum lama ini.
Menurutnya, akibat pandemic Covid-19, pendapatan APBD menjadi belum stabil. Dalam merencaakan APBD, katanya, Pemprov Jabar dan DPRD tak berani mengambil resiko karena masih mengalami krisis akibat Covid-19. “Kita bisa saja membuat perencanaan pendapatan yang lebih tinggil, namun ita lebih realistis dan menghindari resiko-resiko yang mungkin terjadi akibat pandemic Covid-19 yang belum berakhir. Jadinya APBD kita susun dengan kondisi yang belum menggembirakan, “ katanya.
Tak hanya itu, kata Yod, struktur APBD pun saat ini mengalami perubahan. Volume anggaran turun juga karena dana bos saat ini tak masuk ke APBD provinsi, namun langsung masuk ke sekolah-sekolah.
Yod mengatakan, turunnya volume APBD Jawa Barat tak lepas dari peran pandemic Covid-19 yang berdampak pada melemahnya pertumbuhan ekonomi. Ia berharap, Covid-19 segera teratasi dan ekonomi mengalami pemulihan.
Saat ini, katanya, kondisi BOR atau okupansi keterisian tempat tidur di rumah sakit terus menurun. Diharapkan penurunan BOR ini terus berlangsung dan Covid-19 segera hilang dari bumi Indonesia. “Sekarang tingkat keterisian rumah sakit atau BOR sebesar 2,7 persen. Jauh lebih kecil di saat terjadi lonjakan Covid-19, yang mencapai angka 9,7 ersen. Mudah-mudahan terus menurun, agar perekonomian segera pulih,” katanya. (*)
Oleh: ude gunadi / ude
0 KomentarYOD Mintaraga mengatakan pemprov Jabar memiliki Perda Nomor 5 Tahun 2023 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Perlindungan Tenaga Selengkapnya..
Yomanius Untung menghadiri rapat paripurna DPRD Jabar nota pengantar gubernur tentang Rapeda Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran Selengkapnya..
WAKIL Ketua DPRD Jabar Oleh Soleh mengatakan Perda Trantibumlinmas hadir untuk melindungi rasa aman masyarakat Selengkapnya..
PERDA Perlindungan Anak lahir sebagai wujud kepedulian pemerintah dan legislatif yang menjadi payung hukum dalam mengawal perlindungan Selengkapnya..
ANGGOTA DPRD Jabar dari Fraksi PKB Johan J Anwari melaksanakan penyebarluasan peraturan daerah (perda) provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
MWC NU Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi sukses menggembleng 78 kader pada PD PKPNU selama tiga hari.
AMBK kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Bekasi, Kamis (9/1/2025).