free hit counter code Meski Harga Naik, Ketersediaan Daging Sapi di Kota Bandung Aman - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Billy Beri Pemahaman Psikologi di SMA Presiden
    Billy Beri Pemahaman Psikologi di SMA Presiden
    • 12 Desember 2024 | 10:30:00 WIB

    CEO Martasandy Group, Billy Martasandy Ph.D didaulat untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya aspek psikologi bagi siswa-siswi di lingkup pendidikan.

Opini


  • HAM: MASA DEPAN KITA SEKARANG
    HAM: MASA DEPAN KITA SEKARANG

    SETIAP tanggal 10 Desember. termasuk Indonesia, merayakan Hari Hak Asasi Manusia. Penetapan ini dinyatakan oleh IHEU sebagai hari resmi perayaan kaum humanisme.

    Meski Harga Naik, Ketersediaan Daging Sapi  di Kota Bandung Aman
    (humas pemkot bandung) harga daging sapi di Kota Bandung naik

    Meski Harga Naik, Ketersediaan Daging Sapi di Kota Bandung Aman

    • Senin, 25 Januari 2021 | 19:12:00 WIB
    • 0 Komentar

     

     

    JuaraNews, Bandung - Kenaikan harga daging sapi yang terus melonjak bukan karena berkurangnya ketersediaan hewan. Kenaikan harga akibat adanya kenaikan harga daging sapi di salah satu negara pengekspor daging sapi ke Indonesia, yaitu Australia.

     

    Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, untuk ketersediaan hewan dan daging sapi di Kota Bandung dipastikan aman sampai tiga bulan ke depan.


    “Masyarakat selain mengonsumsi daging segar dari sapi hidup juga dari daging beku. Persediaan daging beku relatif bagus, bahkan Bulog yang punya stok sampai 1,9 ton dan bisa cukup untuk 2-3 bulan, dan di RPH pun sapi itu tersedia,” katanya, Senin (25/1/2021).


    Menurut Gin Gin, harga jual daging sapi normalnya di kisaran Rp110.000-Rp120.000 per kilogram. Namun kini menembus Rp.30.000-Rp134.000 per klogram. Kenaikan bukan hanya di Kota Bandung, melainkan global.


    Pasalnya, kebijakan pengadaan sapi di Indonesia masih tergantung kepada pengimpor dari negara lain. Sehingga ketika ada kenaikan di negara pengimpor, otomatis imbasnya akan sampai ke konsumen.


    "Tidak hanya Kota Bandung, hampir sebagian besar di Indonesia sapinya impor. Jadi ketergantungan yang tinggi itu, belum ada kesiapan dari Indonesia untuk menghasilkan sapi yang di produksi di negara kita, itu kelemahan kita," jelasnya.


    Namun untuk mengantisipasi hal itu, Gin Gin mengaku terus berkoordinasi baik dengan Kementerian maupun dengan para pengusaha di Kota Bandung.


    Selain itu, Gin Gin juga mengajak masyarakat untuk sementara beralih mengkonsumsi daging lain, seperti ikan dan ayam.


    “Kita mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi bahkan mengalihkan konsumsi ke daging lain seperti ikan, dan ayam. Kita merekomendasikan itu sementara. Termasuk operasi pasar perlu kita siapkan,” terangnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Billy Beri Pemahaman Psikologi di SMA Presiden
    Demokrat Tetap Akan Kritis pada Bupati Terpilih
    Bupati Tekankan Kondusifitas & Efisiensi Anggaran
    Pemkab KBB Terima Mobil Tangki Air dari Bank BJB
    Raih Kemenangan Pilgub, Demokrat Gelar Syukuran

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi