free hit counter code Daya Beli Rakyat Anjlok Efek Terlilit Utang Pinjol - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Daya Beli Rakyat Anjlok Efek Terlilit Utang Pinjol
    Pemerhati Sosial Politik Rudi K.Erawan

    Daya Beli Rakyat Anjlok Efek Terlilit Utang Pinjol

    • Selasa, 10 Desember 2024 | 12:40:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Penurunan daya beli masyarakat di Indonesia diakibatkan karena banyak yang memiliki utang digital di platform pinjaman online (pinjol).

     

    Terkait hal tersebut Partai Demokrat, melalui berbagai inisiatifnya, telah menunjukkan komitmen nyata dalam menangani isu-isu yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. 

     

    Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah isu penurunan daya beli masyarakat, yang tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya utang rumah tangga melalui pinjaman online ilegal, tetapi juga oleh lemahnya pemulihan pendapatan pasca-pandemi.

     

    Menurut pemerhati sosial politik dari masagi foundation Rudi K.Erawan mengatakan, penurunan daya beli ini perlu ditangani dengan pendekatan holistik yang melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta. 

     

    "Kita tidak bisa hanya fokus pada penindakan terhadap pinjaman online ilegal. Perlu ada kebijakan struktural yang menyentuh akar permasalahan, seperti perlindungan konsumen, peningkatan pendapatan rumah tangga, dan dukungan bagi UMKM untuk kembali produktif," tegas Rudi Erawan.

     

    Lebih lanjut, ia mendorong inisiatif Partai Demokrat terdepan menginisiasi penguatan regulasi terhadap praktik pinjaman online ilegal, tetapi juga mengadvokasi langkah-langkah nyata untuk memperbaiki kondisi fiskal masyarakat. 

     

    "Isu ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga soal ekonomi dan sosial. Program-program insentif ekonomi, seperti subsidi langsung atau insentif pajak bagi sektor-sektor yang terdampak, harus diintegrasikan ke dalam kebijakan pemerintah," tambahnya.

     

    Sebagai Pemerhati Sosial & Kemasyarakatan dari Masagi Foundation, Rudi Erawan menekankan pentingnya edukasi masyarakat sebagai bagian dari solusi. 

     

    "Pinjaman online ilegal seringkali memanfaatkan kurangnya literasi keuangan masyarakat. Oleh karena itu, literasi digital dan keuangan harus menjadi prioritas dalam program-program pemberdayaan masyarakat," jelasnya.

     

    Rudi mendukung Langkah-Langkah keberpihakan Partai Demokrat terhadap kepetingan masyarakat melalui berkolaborasi dengan berbagai pihak menunjukkan pendekatan strategis untuk memulihkan daya beli masyarakat, mendukung pertumbuhan konsumsi rumah tangga, dan pada akhirnya, memperkuat perekonomian Indonesia. 

     

    "Kami yakin bahwa pemulihan ekonomi tidak hanya membutuhkan kebijakan yang tepat, tetapi juga kepemimpinan yang berorientasi pada solusi dan keberpihakan pada rakyat," pungkas Rudi Erawan. 

     

    Dengan fokus pada isu-isu nyata yang dihadapi masyarakat, Demokrat menunjukkan perannya sebagai partai politik yang hadir dan peduli, bukan sekadar menjalankan politik simbolis atau retorika. (*)

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    A.Koswara: Aktivitas Pencari Koin Harus Dihentikan
    Tak Bagi-Bagi Jabatan, KDM Fokus Rakyat Sejahtera
    Tekan Macet, Warga Diimbau Gunakan Kendaraan Umum
    Kader Cap Jempol Darah Dukung Kembali Megawati
    Pemkot Bandung Dinilai Kurang Serius Atasi Sampah

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi