free hit counter code Dorong Penca & WBTb Lainya Masuk Kurikulum Sekolah - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • HAM: MASA DEPAN KITA SEKARANG
    HAM: MASA DEPAN KITA SEKARANG

    SETIAP tanggal 10 Desember. termasuk Indonesia, merayakan Hari Hak Asasi Manusia. Penetapan ini dinyatakan oleh IHEU sebagai hari resmi perayaan kaum humanisme.

    Dorong Penca & WBTb Lainya Masuk Kurikulum Sekolah

    Dorong Penca & WBTb Lainya Masuk Kurikulum Sekolah

    • Selasa, 10 Desember 2024 | 20:02:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews Bandung- Ketua DPRD Jabar  Buky Wibawa Karya Guna mendorong Warisan Budaya Takbenda (WBTb),  salah satunya penca masuk dalam kurikulum di sekolah-sekolah. Mulai tingkat Sekolah Dasar (SD), SMP dan SMA agar ada regenerasi, dan sebagai langkah pelestarian.

     

    Hal itu disampaikan Buky sampaikan usai menghadiri Kegiatan Usik Penca Jawa Barat 2024, dalam rangka upaya pemajuan kebudayaan khususnya seni bela diri tradisional pencak di Gedung Pusat Pencak Silat Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Sumedang.

     

    “Sudah lama saya bicara soal Warisan Takbenda ini penting masuk kurikulum sekolah, seperti penca dan WBTb lainnya,” kata Buky Wibawa Karya Guna, Selasa, (10/12/2024). 

     

    Selain itu, agar Warisan Budaya Takbenda ini tidak punah dan tetap lestari, seperti penca yang aliran atau jenisnya banyak. Buky Wibawa Karya Guna mendorong penca dan WBTb lainnya didaftarkan, di dokumentasi, pemberkasan ulang dan disampaikan kepada kementerian terkait untuk dicatat. Sampai keluar surat pengakuan dari pemerintah, bahkan diupayakan mendapatkan pengakuan dari UNESCO.

     

    “Sebuah produk Warisan Budaya Takbenda bisa hilang, karena tak ada pengampunya. Tapi kita tidak boleh kehilangan dokumentasinya. Oleh karena itu kenapa produk Warisan Budaya Takbenda ini harus didaftarkan, pemberkasan dan dokumentasi ulang,” tegas  Buky Wibawa Karya Guna.

     

    Butuh Perhatian Pemerintah

     

    Hal yang menjadi tantangan atau kendala dalam melestarikan Warisan Budaya Takbenda ini bagaimana pemerintah memberikan perhatian terhadap para maestro penca. Jangan sampai di usia sepuh atau sudah tua masih memerlukan mencari nafkah. 

     

    “Menurut saya pemerintah harus hadir. Bagaimana mekanismenya, para maestro ini diberi tugas untuk mengajak, mentransfer ilmunya agar terjadi cultural transmission atau transmisi budaya lewat maestro di sanggar-sanggar atau sekolah,” katanya. 

     

    Jadi sangat layak para maestro ini diberi gaji setara guru, karena mereka mempunyai tugas seperti guru untuk mentransfer ilmunya, nilai-nilai budaya, dan Warisan Budaya Takbenda kepada generasi muda. 

     

    “Bagaimana mekanisme atau teknisnya, saya harus bicara dengan pemerintah, yang jelas para maestro ini sudah sepuh. Saya khawatir tidak regenerasi atau transmisi budaya kepada generasi muda saat ini, ” ucap Buky. 

     

    Buky menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan patut dihargai. Menyaksikan penampilan para maestro, generasi muda, bahkan pihaknya melihat anak kecil turut serta kegiatan ini.

     

    “Ini menjadi pondasi penting untuk pembentukan karakter, karena kita membutuhkan generasi muda dengan karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya kita, salah satunya lewat penca ini,” pungkas dia mengakhiri. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Mahasiswa Kembali Demo, Protes Rangkap Jabatan
    Dorong Penca & WBTb Lainya Masuk Kurikulum Sekolah
    Rapimpurda DPD KNPI Kota Bekasi Tahun 2024
    Warga Bekasi Surati BMSD soal Hak Milik Tanah
    Supersol Gotong Royong Siaga Banjir di Musim Hujan

    Editorial



      sponsored links