free hit counter code Desa Kertawangi Layak Menjadi Desa Sister village - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Desa Kertawangi Layak Menjadi Desa Sister village

    Desa Kertawangi Layak Menjadi Desa Sister village

    JuaraNews, Bandung - Pemerintah pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) terus berupaya mengembangkan konsep 'Sister village'.

     

    Konsep 'sister village" sesuai arahan presiden Joko Widodo yaitu konsep bagaimana sebuah desa yang dianggap mampu menggandeng desa-desa tertinggal yang ada di sekitarnya..

     

    Hal ini disampaikan, Ir. Sofyan Hanafi, M.Si, Direktur Penyerasian Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal, Kemendes PDTT saat melakukan kunjungan kerjanya ke Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (6/2/24).

     

    "Kami memandang Desa Kertawangi memiliki berbagai potensi daerahnya baik wisata maupun alam dan bahan pangan. Saat ini, sesuai arahan bapak presiden diharapkan Desa-desa yang memiliki potensi lebih baik seperti Desa Kertawangi bisa menjadi kakak atau 'sister village' bagi desa-desa yang masih tertinggal," ujar Sofyan Hanafi saat dikonfirmasi, Selasa (6/2/24). 

     

    Pihaknya akan mempersiapkan Desa Kertawangi menjadi Kakak atau 'sister village' melalui program-programnya yang dianggap layak menjadi Kakak atau adik bagi desa lainnya.

     

    "Tujuan pemerintah salah satunya adalah bisa mendorong desa menjadi lumbung pangan nasional. Melalui 'sister village' ini Kami mendorong Desa tertinggal akan bisa digandeng oleh Desa-desa yang lebih maju sehingga bisa menjadi kakak atau sister village," imbuhnya.

     

    Disinggung indikator Desa Kertawangi layak menjadi Kakak atau 'sister village', Sofyan menilai jika Desa Kertawangi sudah cukup mampu menjadi salah satu desa yang berkonsep 'sister village'.

     

    "Nantinya, beberapa desa akan menjadi saudara atau adiknya dari desa tertinggal termasuk Desa Kertawangi. Adapun indikatornya adalah, Satu, Desa Kertawangi sudah punya unit-unit usaha, kedua Desa Kertawangi mampu mendorong potensi desa wisata sesuai dengan Konsep 'Dedi dan Dewi' yaitu Desa Digital dan Desa Wisata, hanya saja masih ada yang kurang yaitu masalah administratif yaitu SK Desa Wisata dari Bupati yang belum ada," jelas Sofyan.

     

    Ia akan berusaha mendorong kepada Kementerian Pariwisata untuk segera menyelaraskan proses administrasi sebagai Desa Wisata kepada Kepala Daerah.

     

    "Kekurangan administrasi ini tentu harus ditempuh dan kami akan mendorong terus kepada kementerian pariwisata dan kepada Bupati untuk segera mempercepat proses administrasi kepada Desa Kertawangi," kata Sofyan.

     

    Sementara, Kepala Desa Kertawangi, Yanto Bin Surya atau Steve Ewon menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Kementerian Desa PDTT yang telah berkunjung untuk berdiskusi membahas berbagai program dan konsep 'sister village'.

     

    "Luar biasa sekali, Desa Kertawangi bisa menjadi 'sister village' atau Kakak kepada Desa - desa tertinggal yang ada dimanapun. Ini merupakan kebanggaan, karena kami bisa menjadi manfaat bagi banyak pihak.

     

    Disinggung terkait persoalan SK Desa Wisata, pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

     

    "Karena SK menjadi syarat tentunya kami akan tempuh kepada Bupati Bandung Barat untuk mendukung dari pemerintah pusat," ujar Steve Ewon.

     

    Senada dengan Steve Ewon, Ketua BPD Desa Kertawangi, H. Nanang menyampaikan terimakasih atas bimbingan, arahan dan dorongannya agar masyarakat Desa Kertawangi bisa lebih baik lagi dan masyarakatnya lebih sejahtera. (*) 

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Forsiladi Jabar Ingin Berkiprah Bagi Masyarakat
    Dinkes Masifkan Sosialisasi Cegah DBD di Sekolah
    Pendaftaran PPK Resmi di Buka KPU Kota Bandung
    Eliya Susilowati Prof Pertama Poltekesos Bandung
    Pendakwah Harus Ikuti Perkembangan Zaman

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi