Wasapada, Peredaran Uang Palsu Pasca Lebaran
- 24 April 2024 | 20:34:00 WIB
PERLU tetap waspada terhadap peredaran uang palsu, terutama pada periode pasca Lebaran seperti sekarang.
PERLU tetap waspada terhadap peredaran uang palsu, terutama pada periode pasca Lebaran seperti sekarang.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Jakarta – Subsidi BBM yang selama ini digelontorkan pemerintah salah sasaran. Mestinya, anggaran subsidi energi untuk BBM hingga LPG yang dianggarkan di APBN ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah, namun dalam kenyataannya anggaran subsidi ini lebih banyak dinikmati orang kaya.
Salahnya sasaran serapan anggaran subsidi BBM ini diakui oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Dia memaparkan dalam kenyataannya subsidi BBM hingga LPG lebih banyak dinikmati oleh orang-orang golongan mampu.
“Misalnya solar,, Sebanyak 89 persen dinikmati oleh dunia usaha, dan hanya 11 persen yang dikonsumsi rumah tangga (RT),” jelasn Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat(26/8/2022).
BACA: Ini Penyebab Orang Kaya Lebih Banyak Nikmati Subsidi BBM
Lebih lanjut, Sri Mulyani memaparkan bahwa dari yang dinikmati rumat tangga (RT), ternyata 95 persen dinikmati yang mampu, dan hanya 5 persen yang dinikmati masyarakat miskin termasuk petani dan nelayan.
Begitu juga dengan Pertalite. Bahan bakar yang satu ini sebesar 86% dinikmati RT dan sisanya 14 persen dinikmati oleh dunia usaha. Dari 86% yang dinikmati RT, ternyata sebesar 80 persen dinikmati yang mampu, dan hanya 20% yang dinikmati warga miskin.
"Bahkan, subsidi LPG 3 kg juga lebih banyak dinikmati oleh masyarakat mampu, 68 persen konsumsi LPG 3 kg oleh RT mampu. Tapi ini tetap salah sasaran karena kebanyakan konsumsinya dinikmati oleh yang mampu, 40 persen terbawah hanya menikmati 32 persen dari subsidi LPG," ungkap Sri Mulyani.
Bahkan 98 persen konsumsi Pertamax dinikmati oleh RT, dan dari angka tersebut, 86 persen konsumsinya adalah warga mampu, hanya 14 persen dinikmati oleh yang tidak mampu.
"Dari sisi anggaran, uangnya ratusan triliun, apalagi kalau Rp502,4 triliun naik jadi Rp698 triliun,ratusan triliun itu yang banyak menikmati adalah menengah atas. Yang paling miskin justru mendapatkan sangat kecil," tutur Sri. (*)
Aep
0 KomentarAGUS Mulyana meyakini Timnas U-23 Indonesia memenangkan pertandingan melawan Korea Selengkapnya..
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi sebagai presiden dan wakil presiden ri periode Selengkapnya..
PJ Gubernur Bey Machmudin berharap Kabupaten Sumedang bisa kembali menjadi 'Paradijs van Java' atau surga dari Selengkapnya..
MUSYAWARAH Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat digelar di Kota Bandung, Senin Selengkapnya..
TARGET prevalansi stunting masih jauh dari angka yang ditetapkan. Kementerian kesehatan menetapkan targat prevalansi stunting pada 2024 sebesar 14 Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi sebagai presiden dan wakil presiden ri periode 2024-2029.
PERMASALAHAN sarana prasarana ruang kelas baru yang masih kurang di berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Barat.