BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
- 22 November 2024 | 11:11:00 WIB
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Bandung
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Bandung
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Jakarta – Subsidi BBM yang selama ini digelontorkan pemerintah salah sasaran. Mestinya, anggaran subsidi energi untuk BBM hingga LPG yang dianggarkan di APBN ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah, namun dalam kenyataannya anggaran subsidi ini lebih banyak dinikmati orang kaya.
Salahnya sasaran serapan anggaran subsidi BBM ini diakui oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Dia memaparkan dalam kenyataannya subsidi BBM hingga LPG lebih banyak dinikmati oleh orang-orang golongan mampu.
“Misalnya solar,, Sebanyak 89 persen dinikmati oleh dunia usaha, dan hanya 11 persen yang dikonsumsi rumah tangga (RT),” jelasn Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat(26/8/2022).
BACA: Ini Penyebab Orang Kaya Lebih Banyak Nikmati Subsidi BBM
Lebih lanjut, Sri Mulyani memaparkan bahwa dari yang dinikmati rumat tangga (RT), ternyata 95 persen dinikmati yang mampu, dan hanya 5 persen yang dinikmati masyarakat miskin termasuk petani dan nelayan.
Begitu juga dengan Pertalite. Bahan bakar yang satu ini sebesar 86% dinikmati RT dan sisanya 14 persen dinikmati oleh dunia usaha. Dari 86% yang dinikmati RT, ternyata sebesar 80 persen dinikmati yang mampu, dan hanya 20% yang dinikmati warga miskin.
"Bahkan, subsidi LPG 3 kg juga lebih banyak dinikmati oleh masyarakat mampu, 68 persen konsumsi LPG 3 kg oleh RT mampu. Tapi ini tetap salah sasaran karena kebanyakan konsumsinya dinikmati oleh yang mampu, 40 persen terbawah hanya menikmati 32 persen dari subsidi LPG," ungkap Sri Mulyani.
Bahkan 98 persen konsumsi Pertamax dinikmati oleh RT, dan dari angka tersebut, 86 persen konsumsinya adalah warga mampu, hanya 14 persen dinikmati oleh yang tidak mampu.
"Dari sisi anggaran, uangnya ratusan triliun, apalagi kalau Rp502,4 triliun naik jadi Rp698 triliun,ratusan triliun itu yang banyak menikmati adalah menengah atas. Yang paling miskin justru mendapatkan sangat kecil," tutur Sri. (*)
Aep
0 KomentarDUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Selengkapnya..
DINAS Ketenagakerjaan Kota Bekasi melaksanaan kegiatan Job Fair II tahun 2024 di Mega Bekasi Hypermall Kamis Selengkapnya..
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh masyarakat.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).