3 Raperda Prakarsa DPRD Jabar Tuntas Dibahas
- 19 April 2024 | 21:05:00 WIB
TIGA Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Prakarsa telah tntas dibahas DPRD Jabar.
TIGA Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Prakarsa telah tntas dibahas DPRD Jabar.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews Jakarta - Pertamina mengumumkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax turun harga dari Rp 13.900 menjadi Rp 12.800 per liter.
Kabar penurunan harga BBM jenis Pertamax ini disampaikan langsung Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Selasa (3/1/2022).
"Nanti mulai jam 2 siang hari ini, harga Pertamax akan turun dari Rp 13.900 ke Rp 12.800," kata Nicke.
Pertamina ternyata tidak hanya menurunkan atau melakukan penyesuaian harga BBM jenis Pertamax. Kata Nicke, BBM jenis Bahan Bakar Umum (JBU) lain juga turut disesuaikan alias turun harga.
"Demikian juga produk-produk seperti Pertamax Turbo dan Pertadex serta lainnya. Dexlite, ini juga akan turun, sesuai dengan formula yang sudah ditetapkan oleh ESDM," ujar Nicke.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, mulai hari ini harga BBM jenis JBU bakal mengalami penurunan. Di mana harga Pertamax semula adalah Rp 13.900 per liter turun menjadi Rp 12.800 per liter.
Menurut Erick, penurunan tersebut dilakukan seiring dengan penurunan harga minyak dunia dari level USD87 kini menjadi USD79 per barel.
Erick menjelaskan, sebelum Tahun Baru 2023, dirinya mengadakan rapat bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Pertamina. Tujuannya tak lain untuk memproyeksikan harga BBM non subsidi.
"Salah satu Pertamax, itu makanya diputuskan kemarin, harga nanti yang hari ini Rp13.900 menjadi Rp12.800," kata Erick.
Erick mengatakan, pemerintah tetap berkomitmen memberikan subsidi kepada masyarakat untuk jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yaitu Pertalite dan jenis BBM tertentu (JBT) Solar subsidi.
Lewat mekanisme subsidi dan kompensasi tersebut, harga Pertalite tetap sebesar Rp10 ribu per liter serta Solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.
"Ini tentu berbeda dengan BBM nonsubsidi yang mengikuti tren harga pasar serta harga minyak mentah dunia. Untuk Pertalite serta Solar subsidi, pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan subsidi, sehingga harganya tidak berubah," kata belum lama ini.
Kendati tak ada perubahan harga, Erick memastikan harga Pertalite dan Solar masih di bawah harga keekonomian. Pemberikan subsidi, kata erick, menjadi bukti keberpihakan serta keseriusan pemerintah dalam membantu masyarakat. (*)
bas
0 KomentarTIGA Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Prakarsa telah tntas dibahas DPRD Selengkapnya..
PJ Gubernur Jabar, Bey Machmudin menargetkan wilayahnya menjadi Swasembada pangan nasional khususnya pada komoditas Selengkapnya..
ANGGOTA Komisi V DPRD Jabar Johan J Anwari meminta pemerintah mengevaluasi Penerimaan Peserta Didik Selengkapnya..
KOMISI V DPRD Jawa Barat mendorong Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin segera menerbitkan Keputusan Gubernur Selengkapnya..
Sekretariat DPRD Jabar menggelar acara halal bihalal dengan tema Mari Perkuat Silaturahmi dan Sucikan Hati untuk Menggapai Kemenangan Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
TIGA Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Prakarsa telah tntas dibahas DPRD Jabar.
DISHUB Jabar mulai mengantisipasi pergerakan arus balik lintas Jabar tepatnya dari wilayah Jawa Tengah menuju Jakarta.