BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
- 22 November 2024 | 11:11:00 WIB
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Bandung
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Bandung
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Jakarta - Pertamina mengumumkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax turun harga dari Rp 13.900 menjadi Rp 12.800 per liter.
Kabar penurunan harga BBM jenis Pertamax ini disampaikan langsung Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, Selasa (3/1/2022).
"Nanti mulai jam 2 siang hari ini, harga Pertamax akan turun dari Rp 13.900 ke Rp 12.800," kata Nicke.
Pertamina ternyata tidak hanya menurunkan atau melakukan penyesuaian harga BBM jenis Pertamax. Kata Nicke, BBM jenis Bahan Bakar Umum (JBU) lain juga turut disesuaikan alias turun harga.
"Demikian juga produk-produk seperti Pertamax Turbo dan Pertadex serta lainnya. Dexlite, ini juga akan turun, sesuai dengan formula yang sudah ditetapkan oleh ESDM," ujar Nicke.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, mulai hari ini harga BBM jenis JBU bakal mengalami penurunan. Di mana harga Pertamax semula adalah Rp 13.900 per liter turun menjadi Rp 12.800 per liter.
Menurut Erick, penurunan tersebut dilakukan seiring dengan penurunan harga minyak dunia dari level USD87 kini menjadi USD79 per barel.
Erick menjelaskan, sebelum Tahun Baru 2023, dirinya mengadakan rapat bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Pertamina. Tujuannya tak lain untuk memproyeksikan harga BBM non subsidi.
"Salah satu Pertamax, itu makanya diputuskan kemarin, harga nanti yang hari ini Rp13.900 menjadi Rp12.800," kata Erick.
Erick mengatakan, pemerintah tetap berkomitmen memberikan subsidi kepada masyarakat untuk jenis BBM khusus penugasan (JBKP) yaitu Pertalite dan jenis BBM tertentu (JBT) Solar subsidi.
Lewat mekanisme subsidi dan kompensasi tersebut, harga Pertalite tetap sebesar Rp10 ribu per liter serta Solar subsidi sebesar Rp6.800 per liter.
"Ini tentu berbeda dengan BBM nonsubsidi yang mengikuti tren harga pasar serta harga minyak mentah dunia. Untuk Pertalite serta Solar subsidi, pemerintah tetap berkomitmen untuk memberikan subsidi, sehingga harganya tidak berubah," kata belum lama ini.
Kendati tak ada perubahan harga, Erick memastikan harga Pertalite dan Solar masih di bawah harga keekonomian. Pemberikan subsidi, kata erick, menjadi bukti keberpihakan serta keseriusan pemerintah dalam membantu masyarakat. (*)
bas
0 KomentarDUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Selengkapnya..
DINAS Ketenagakerjaan Kota Bekasi melaksanaan kegiatan Job Fair II tahun 2024 di Mega Bekasi Hypermall Kamis Selengkapnya..
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh masyarakat.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).