free hit counter code Ini Penyebab Lebih Banyak Orang Kaya Nikmati BBM Bersubsidi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Ini Penyebab Lebih Banyak Orang Kaya Nikmati BBM Bersubsidi
(net) ilustrasi

Ini Penyebab Lebih Banyak Orang Kaya Nikmati BBM Bersubsidi

  • Jumat, 26 Agustus 2022 | 20:51:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Jakarta – Sebagian besar subsidi energi yang digelontorkan pemerintah ternyata dinikmati orang kaya. Masyarakat miskin yang semestinya menjadi penerima manfaat justru hanya menikmati sedikit.

 

"Jadi dari ratusan triliun subsidi itu, orang miskin, hanya menikmati sangat kecil," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam rapat kerja Komite IV DPD dengan Menteri Keuangan, Bappenas, dan Bank Indonesia pada Kamis (25/8/2022).

 

Sri Mulyani mengatakan, misalnya Pertalite yang dikonsumsi oleh 30 persen orang terkaya dan Solar subsidi digunakan oleh 40 persen orang terkaya. Total anggaran subsidi untuk Pertalite, sebesar 86 persen di antaranya dikonsumsi oleh 30 persen orang terkaya.

 

Untuk solar subsidi, dari total anggaran subsidi Rp143 triliun, orang kaya dan pelaku usaha menikmati Rp127 triliun. Artinya, ada 89 persen dari total subsidi solar dinikmati orang kaya.

 

Konsekuensi Penyaluran Subsidi Pada Barang
Menurut Sri, penyaluran subsidi energy ini salah sasaran. Kesalahan ini adalah konsekuensi yang harus ditanggung dari mekanisme penyaluran subsidi terhadap barang. Pasalnya, tidak ada larangan bagi siapa saja untuk membeli BBM bersubsidi, termasuk orang kaya yang bukan sasaran BBM bersubsidi. Seharusnya subsidi hanya menyasar masyarakat miskin dan rentan. Itu karena mereka yang sangat terdampak oleh gejolak harga.

 

"Kalau subsidi melalui barang, dan barang itu dikonsumsi orang mampu, artinya kita menyubsidi orang mampu. Memang ada orang-orang yang tidak mampu dan miskin tetap juga menikmati barang itu, tetapi porsinya kecil," tuturnya.

 

Akibat distribusi BBM subsidi yang salah sasaran, volume penjualan BBM tidak terkontrol. Hal itu dikatakan Sri yang makin membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Karena itu, pemerintah akhirnya menaikkan subsidi dan kompensasi BBM menjadi Rp502 triliun, dengan volume BBM yang telah ditetapkan untuk mendapatkan subsidi.

 

Sebelumnya, kuota Pertalite hingga akhir tahun ini sebanyak 23 juta kiloliter (KL) dan Solar 15,1 juta KL. Namun pada akhir Juli, jatah Pertalite yang sudah terpakai mencapai 16,84 juta kiloliter atau 73 persen dari kuota dan Solar terpakai 9,88 juta KL atau 65 persen dari kuota tersedia. Berdasarkan hitungannya, kuota Solar subsidi diperkirakan bakal habis pada Oktober, sedangkan Pertalite akan habis lebih cepat atau pada September mendatang.

 

“Artinya, tiap bulan 2,4 juta kiloliter (Pertalite) habis. Jika (tren) ini diikuti, akhir September 2022 habis (kuota) untuk Pertalite,” ujarnya. (*)

Aep

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Wapres Ma'ruf: Optimalkan Teknologi dalam Mitigasi
Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif

Editorial



    sponsored links