Ini Resep Dewa Beri Kekalahan Perdana untuk Persib
- 18 Januari 2025 | 00:26:00 WIB
JAN Olde Riekerink mengungkapkan, kemenangan 2-0 timnya atas Persib, Jumat (17/1/2025) malam, merupakan hasil dari ketekunan para pemainnya.
JAN Olde Riekerink mengungkapkan, kemenangan 2-0 timnya atas Persib, Jumat (17/1/2025) malam, merupakan hasil dari ketekunan para pemainnya.
PEMPROV Jabar mendapatkan Hasil Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2024
BENCANA gempa yang diakibatkan oleh terjadinya pergeseran lempengan (Megatrusht) harus menjadi perhatian dan disikapi dengan kesiapsiagaan.
JuaraNews, Bandung - Aktivitas penambangan mineral dan batubara di tambang terbuka, akan selalu menghadapi permasalahan kestabilan lereng. Kestabilan lereng, baik lereng alami maupun lereng buatan, serta lereng timbunan, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat dinyatakan secara sederhana sebagai gaya-gaya penahan dan gaya-gaya penggerak yang bertanggung jawab terhadap kestabilan lereng tersebut.
Untuk menyatakan tingkat kestabilan suatu lereng, dikenal dengan istilah Faktor Keamanan (Safety Factor), diperlukan untuk mengetahui kemantapan suatu lereng untuk mencegah bahaya longsoran di waktu yang akan datang.
Untuk itu aparatur yang bertugas dalam melakukan pengawasan pertambangan juga dituntut mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisis kestabilan lereng pada pertambangan sehingga terwujudnya kaidah teknis pertambangan yang baik serta berwawasan keselamatan dan lingkungan.
PPSDM Geominerba bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyelenggarakan Diklat Analisis Kestabilan Lereng Pertambangan berbasis online, yang diikuti oleh sebanyak 25 orang ASN di lingkungan Ditjen Minerba .
Materi yang akan diberikan selama diklat yaitu: Pengantar Geoteknik Tambang dan Analisis Kestabilan Lereng, Hidrologi Tambang dan Hidrogeologi, Geologi Umum, Geologi Struktur, Deformasi dan Tektonik, Tanah/Liquifaksi dan Longsor, Geoteknik Tambang dan Gerakan Tanah, dan Sifat Fisik Mekanik Batuan dan Tanah.
Materi lainnya seperti Rock Mass Rating dan Slope Mass Rating, Analisis Kestabilan Lereng Tanah, Analisis Lereng Tanah (Manual), Penyelidikan Geoteknik, dan Analisis Kestabilan Lereng GeoSlope/Slide-2 akan diberikan selama lima hari kedepan (12-16 Juli 2021).
Melalui Diklat Analisa Kestabilan Lereng pertambangan diharapkan terciptanya aparatur yang mampu menganalisis kestabilan lereng pertambangan yang stabil dan aman. (IR)
jn
0 KomentarKEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel Pagar Laut yang berada di wilayah di Kabupaten Selengkapnya..
MENDIKDASMEN Abdul Mu`ti, mengungkapkan bahwa saat ini masih banyak desa yang tidak memiliki satuan Pendidikan Anak Usia Dini Selengkapnya..
FREE Palestine Network (FPN) menyambut gembira kabar gencatan senjata antara Palestina dan Selengkapnya..
WALI Kota Bandung Terpilih Muhammad Farhan bertemu Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis Selengkapnya..
MAHASISWA Kota Bekasi yang tergabung dalam Aliansi Forum Komunikasi Lingkungan Kota Bekasi melakukan aksi demo Gedung Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
FREE Palestine Network (FPN) menyambut gembira kabar gencatan senjata antara Palestina dan Israel.
RATUSAN guru non-ASN atau honorer, menggelar aksi demo di Gedung DPRD Jabar, Senin (13/1/2025).