free hit counter code Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSHS Menipis - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSHS Menipis
    RSHS Bandung

    Jumlah Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RSHS Menipis

     

    JuaraNews, Bandung - Keterisian tempat tidur atau bed Occupancy Ratio (BOR) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mulai menipis, Pasalnya, dari 224 ruangan yang ada, saat ini sudah terisi 162 pasien atau setara dengan 72.3 persen.


    Plh. Direktur Pelayanan Medik, perawatan, dan penunjang RSHS, dr. Yana Akhmad Supriatna, mengatakan selain itu untuk BOR dalam konteks ruangan ICU pada rumah sakit tersebut juga sudah menyentuh angka 79 persen.


    "Maka sekarang kita ini harus berusaha meningkatkan kapasitas dari tempat tidur untuk para pasien," ujarnya, Selasa (15/6/2021


    Menurut Yana, peningkatan pasien yang menjalani perawatan akibat terpapar Covid mulai terjadi pasca lebaran. Angka rata-ratanya yaitu 30 pasien dalam satu hari.


    Hal tersebut tidak ditemui pada hari hari biasa sebelum libur idul Fitri yang hanya diangka raya rata 10 pasien dalam satu harinya.


    "Kemarin Senin sudah ada 30 an yang dirawat, dan Selasa pagi saja sudah 13 orang yang datang ke IGD karena covid," ujarnya.


    Yana mengatakan kecenderungan tren pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit akibat Covid masih belum akan menurun dalam waktu dekat. Dia pun meminta pada masyarakat untuk waspada dan menjaga prokes.


    "Apakah ini trennya akan turun untuk di Bandung dan Jabar? Tampaknya belum. Saya belum yakin kalau ini merupakan puncaknya," katanya.


    Untuk mengantisipasi lonjakan itu, pihak rumah sakit akan menambah jumlah tempat tidur para pasien yang menjalani perawatan.


    Namun rupanya, didapati masalah untuk merealisasikan hal tersebut. Diungkapkan Yana, masalah yang bakal dihadapi bukanlah soal sarana dan prasarana. Melainkan persoalan tenaga kesehatan.


    Maka dari itu, pihak RSHS dalam ini telah mengusulkan pada Pemda, Pemprov, hingga pusat yang melalui pusat pengembangan sumber daya manusia (PPSDM) untuk mendapat bantuan nakes.


    "Selain itu juga kamu akan melakukan perekrutan nakes dalan secara internal rumah sakit," ujarnya.


    Dengan kondisi dan situasi Covid di Jabar dan Bandung raya yang memasuki level siaga, dr Yana meminta kepada publik agar mematuhi protokol Kesehatan.


    "Tidak boleh henti-hentinya untuk mengedukasi masyarakat bahwa Covid di Jabar dan Bandung raya tren pasca lebaran belum melandai, urusan 5M itu harus tetap menjadi bagian kita sehari-hari," tutupnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker

    Editorial



      sponsored links