free hit counter code Akram Ziad Tampil Memesona di Grand Final Lomba Bertutur Tingkat Nasional - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


    Akram Ziad Tampil Memesona di Grand Final Lomba Bertutur Tingkat  Nasional
    (istimewa/humas pemprov jabar) Akram saat tampil di Grand Final Lomba Bertutur

    Akram Ziad Tampil Memesona di Grand Final Lomba Bertutur Tingkat Nasional

    • Rabu, 9 September 2020 | 18:12:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Penampilan Wakil Jabar dalam Grand Final Lomba Bertutur Bagi Siswa-Siswi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI) Tingkat Nasional Tahun 2020, Akram Ziad Nasrullah, sangat memesona.

     

    Kendati lomba digelar secara daring karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, Akram tampil atraktif. Sambil memainkan kecapi, Akram berhasil menceritakan sejarah Kabupaten Cianjur dengan baik.

     

    Kemampuan Akram berakting pun tak bisa diragukan. Dia mampu berperan sebagai kakek, nenek, dan sejumlah binatang sekaligus.

     

    Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Jabar Ahmad Hadadi langsung melayangkan apresiasi seusai menyaksikan penampilan Akram secara langsung di Aula Graha Pustakola Dispusipda Jabar, Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Rabu (9/9/2020).

     

    Menurut Hadadi, siswa kelas 5 SD Negeri Kebon Jeruk, Kabupaten Cianjur, tersebut memiliki potensi yang luar biasa dalam mendongeng. Ia optimistis para dewan juri pun akan terpukau dengan penampilan Akram.

     

    "Saya melihat penampilan Akram cukup atraktif, bisa menjiwai, menyampaikan cerita dengan baik. Dia juga bisa berakting dengan bagus. Bisa berakting sebagai kakek- kakek, nenek-nenek," kata Hadadi.

     

    Sebelum mewakili Jabar, Akram mesti bersaing di tingkat kabupaten/kota. Setelah itu, dia pun mengikuti seleksi tingkat provinsi. Dari 2 tahap itu, penampilan dia selalu menjadi yang terbaik.

     

    Akram mengatakan, kemampuan bercerita yang dimilikinya tidak datang tiba-tiba. Dia mesti berlatih dengan keras dan tekun bersama ibunya. Banyak waktu yang dia korbankan untuk terus mengasah kemampuan mendongeng.

     

    “Hobi Akram sebenarnya bersepeda, tapi suka diajak cerita sama ibu. Jadi, belajar (bercerita) sama ibu sejak kelas 2 (SD),” ucap Akram.

     

    Anak-anak dan Dongeng
    Hadadi mengatakan, lomba bertutur digelar dengan tujuan meningkatkan kemampuan anak-anak dalam mendongeng. Dengan adanya lomba bertutur, kata dia, literasi anak-anak Indonesia, khususnya di Jabar, bertumbuh.

     

    "Supaya anak-anak Jabar memiliki kemampuan menyampaikan narasi, ide-ide, dengan bercerita. Dan anak-anak memiliki kemampuan menggali ilmu pengetahuan dan menyampaikannya secara atraktif kepada teman-temannya," ucapnya.

     

    Lomba bertutur, menurut Hadadi, merupakan salah satu upaya Dispusipda Jabar untuk membangkitkan budaya mendongeng kepada anak-anak. Dengan berdongeng, anak-anak dapat menangkap pesan moral melalui cerita-cerita yang baik. Seperti cerita sejarah asal mula Cianjur yang memiliki pesan moral: tidak boleh kikir dan harus tolong-menolong.

     

    “Kami bangkitkan kembali kebiasaan mendongeng, story telling dengan cerita-cerita yang baik sehingga interaksi antara orang tua dengan anak juga bisa terbangun. Kemudian ada proses pewarisan budaya yang baik sehingga budaya literasi ini bisamenjadi karakter masyarakat Jawa Barat,” ujarnya.

     

    “Mungkin anak-anak generasi sekarang sudah banyak yang tidak merasakan bagaimana nikmatnya diberikan cerita oleh orang tuanya, berdongeng, dan mungkin hal ini suatu saat bisa hilang,” imbuhnya.

     

    Karena itu, Hadadi berharap dengan adanya lomba bertutur, anak-anak terangsang untuk mendongeng. Selain itu, dia meminta orang tua di Jabar untuk secara rutin mendongengkan kisah-kisah sejarah Jabar kepada anak-anak.

    “Kami berharap agar anak-anak kita punya kemampuan untuk menggali cerita-cerita budaya lokal Jawa Barat. Anak-anak terbiasa untuk melakukan pendalaman-pendalaman kemudian menceritakan kepada teman-temannya dan juga agar mendongeng ini harus menjadi budaya di masyarakat Jawa Barat,” papar Hadadi.

     

    “Termasuk untuk orang tua agar terbiasa menceritakan, mendongeng sebelum anak-anak tidur," tambahnya. (*)

    Oleh: JuaraNews / jar

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Studi Penyebab Keterpisahan Anak dan Orang Tua
    Ini Pesan Ketua Pengprov Rugby Jabar ke Sugiarto
    DPRD Jabar Minta Pemulihan KBM di Lokasi Bencana
    Didikan MI Al-Iklas Jadikan Murid Berakhlak Mulia
    Pemkot Bekasi Segera Atur Titik Penjualan Minol

    Editorial



      sponsored links