Kondisi Tim Baik, Borneo Siap Curi Poin di Bandung
- 21 November 2024 | 18:35:00 WIB
TIM Borneo FC dalam kondisi baik dan siap melakoni laga tandang menghadapi Persib pada Pekan 11 Liga 1 2024-2025 di GBLA, Jumat (22/11/2024) malam.
TIM Borneo FC dalam kondisi baik dan siap melakoni laga tandang menghadapi Persib pada Pekan 11 Liga 1 2024-2025 di GBLA, Jumat (22/11/2024) malam.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Pengamat ekonomi Universitas Pasundan, (Unpas), Acuviarta Kartabi. mengatakan pertumbuhan ekonomi yang lambat memiliki kontribusi terhadap penggunaan tenaga kerja yang berkolerasi terhadap kemiskinan. Selain itu, faktor lain meningkatnya angka kemiskinan akibat para pekerja yang kena PHK dan dirumahkan.
Dia menjelaskan, angka kemiskinan diperparah dengan tidak seimbangnya antara harga bahan pokok dan pendapatan masyarakat, sehingga menyebabkan ketimpangan dalam pertumbuhan ekonomi.
"Nah, itu juga banyak kontibusi, meskipun mestinya dari sisi harga-harga yang berkontribusi dalam kemiskinan ini dua hal, pertama pendapatan harus bisa menyaingi harga-harga. Oleh karena itu kalau kita lihat harga-harga sebenarnya relatif agak stabil," kata Acuviarta saat dihubungi, Senin (20/7/2020).
Menurut dia, hal tersebut terjadi segi pendapatan maupun nominal pada kelompok masyarakat yang sebelumnya dekat dengan garis kemiskinan menjadi betul-betul miskin. Sedangkan, jika diakurkan dengan data kemiskinan September 2017 hongga Maret 2020 sudah ada kenaikan angka kemiskinan sekitar 554.000.
Lebih lanjut, Acuviarta menjelaskan, jika disangkutpautkan dengan pemasalahan covid-19, pemerintah baru bereaksi disisi ekonomi dan mulai melakukan PSBB itu di awal Maret. Jika, ungkap dia, data 554.000 itu masuk ke dalam bulan maret artinya ada kontribusi jumlah penduduk miskin dari bulan April, Mei, Juni dengan intensitas ekonomi turun drastis.
"Hal semacam itu yang perlu kita perhatikan. Kalau ditanya apa penyebabnya. Saya kira memang di sisi pertumbuhan ekonomi kalau kita bicara makro memangkan terus mengalami penganjlokkan yang sebelumnya 2018 kita masih bisa tumbih di 5,6-5,7 persen pada 2019 kita hanya mampu 5,07 persen pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
"Dan di triwulan satu dan sampai dengan akhir maret, januari hingga akhir maret kita kita hanya mampu di 2,2 persen anjlok, nah itu ada korelasi," katanya. (*)
Oleh: ridwan / ayi
0 KomentarPJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh Selengkapnya..
PP FSP KEP SPSI bersama PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi menggelar acara sosialisasi Putusan MK terkait uji materiil UU No. 6 Tahun 2023 tentang Selengkapnya..
LITERASI Pemuda Indonesia (LPI) menggelar diskusi mengenai politik identitas menjelang penyelenggaraan Pilkada Serentak Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh masyarakat.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).