JuaraNews, Bekasi – Tahun 2020 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) harus merevitaliasi bidang Pelatihan dan Produktivitas (Latas), Bidang Penempatan dan Peluasan Tenaga Kerja (Penta) dan Balai Latihan Kerja (BLK). Hal itu dilakukan untuk akselerasi penurunan angka pengangguran di Jawa Barat. 

Kepala Disnakertrans Jawa Barat Muhamad Ade Afriandi mengatakan hal itu saat memberi pengarahan di Gedung Balai Latihan Kerja Kompetensi Jabar, Bekasi, Rabu (8/1/2020).

“Tahun 2020 tantangan kita harus merevitalisasi Bidang Latas, Bidang Penta, dan BLK,” kata Ade saat memberikan pengarahan.

Ade mengatakan dalam bidang ketenagakerjaan Disnakertrans miliki tugas menghadirkan tenaga kerja yang berdaya saing dan menciptakan kondusivitas harmonisasi hubungan industrial. Dalam menciptakan tenaga kerja yang berdaya saing, kata Ade, bidang Latas, Bidang Penta, dan BLK terkesan sendiri-sendiri.

“Permasalahannya bidang Latas ka kaler, bidang penta ka kulon, BLK-BLK aya nu ka kidul, ka wetan, aya nu cicing.

Ade menegaskan, Disnaketrans Jabar mempuyai beban menurunkan angka pengangguran dari 8,16 persen menjadi 8,0 persen atau 7,9 persen, dengan memberikan pekerjaan kepada 380 ribu masyarakat Jawa Barat.

Akan tetapi, katanya, kemampuan APBD dan APBN masih terbatas. APBD Jabar, katanya, hanya mampu memberi pelatihan kepada 256 melalui programnya. Sedangkan APBN hanya mampu memberi pelatihan keterampilan tenaga kerja bagi 650 orang. “Sementara Kita harus menurunkan angka pengangguran sebanyak 380 ribu,” kata Ade lagi.

Oleh karena itu, katanya, di tahun 2020 pihaknya akan melakukan akselerasi sesuai arahan Gubernur Jabar dalam mencapai visi misi Jabar Juara lahir dan Bathin. (*)

ude