Kembali Imbang, Persib Incar Kemenangan lawan Dewa
- 12 Januari 2025 | 21:50:00 WIB
PERSIB gagal kembali ke jalur kemenangan, setelah pada Pekan 18 Liga 1 2024-2025, bermain imbag 1-1 dengan PSBS, Sabtu (11/1/2025) lalu.
PERSIB gagal kembali ke jalur kemenangan, setelah pada Pekan 18 Liga 1 2024-2025, bermain imbag 1-1 dengan PSBS, Sabtu (11/1/2025) lalu.
PEMPROV Jabar mendapatkan Hasil Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2024
BENCANA gempa yang diakibatkan oleh terjadinya pergeseran lempengan (Megatrusht) harus menjadi perhatian dan disikapi dengan kesiapsiagaan.
JuaraNews Bandung- SOKSI lahir pada 1960 untuk membenahi arah politik negara, yang cenderung semakin jauh dari cita-cita para pemimpin bangsa. Terlebih, pemerintah Orde Lama terlalu disibukkan oleh berbagai agenda politik yang tak ada habis-habisnya, sehingga mengabaikan kesejahteraan rakyatnya.
"Saat itu, identitas bangsa mulai goyang, karena ada organisasi politik yang namanya PKI, mulai berjaya dan memengaruhi kehidupan politik bangsa. Doktrinnya jauh menyimpang dari UUD 1945," kata Ketua Umum Depinas SOKSI Dr. Ir. H. Ahmadi Noor Supit, M.M. saat memberikan arahan pada Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) Tingkat Madya Batch Kedua 2024, di STIE Pasundan, Rabu (18/12/2024).
Dijelaskan, TNI melihat kondisi ini berbahaya untuk bangsa, maka dibentuklah organisasi di semua lini. "Didirikanlah SOKSI yang orientasinya lebih kepada politik. Lahirlah organisasi yang gerak di bidang ekonomi, yaitu Kosgoro. Lahirlah MKGR yg orientasinya pada masalah keagamaan. Tapi yg ada di depan berhadapan dengan PKI adalah SOKSI," tandasnya.
Noor Supit mengatakan, SOKSI lahir dengan doktrin karya kekaryaan yang kental. Karena negara hanya bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya apabila dia mampu berkarya. Artinya, SOKSI terlahir sebagai bagian integral bangsa yang bertekad kuat menjalankan amanah konstitusi untuk sejahterakan rakyatnya.
SOKSI bersama Trikarya (Kosgoro dan MKGR) yang membentuk Sekber Golkar --kemudian menjadi Partai Golkar-- tak boleh lepas dari doktrin itu. "Hal paling penting yang diberikan SOKSI kepada Golkar adalah, kesatu, harus tetap menantang ideologi ekstrim kiri dan kanan yg tak sesuai UUD '45. Dan kedua, doktrin kekaryaan. Identitas dua hal ini harus terus diingatkan di internal Partai Golkar," tegas mantan anggota DPR RI dan BPK RI ini.
Karena itu, Ketum Depinas SOKSI mengingatkan para kader di tingkat daerah, terutama yang sudah mengikuti P2KB, agar terus menunjukkan karya di tengah masyarakat. "Kita masih punya pekerjaan rumah mensejahterakan seluruh rakyat. Kekayaan alam yang luar biasa belum sepenuhnya di-manage dengan baik, sehingga kemiskinan masih ada hingga tahun 2024 ini. Di sinilah kader SOKSI bisa memainkan peran yang strategis menunjukkan kinerjanya di bidang apapun," ujarnya. (*)
bas
0 KomentarKETUA DPRD Jabar, Buky Wibawa berharap pelantikan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar terpilih periode 2025-2030 tidak diundur di bulan Selengkapnya..
KETUA DPRD Jabar Buky Wibawa secara resmi sahkan penetapan KPU tentang penetapan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wagub Jabar Selengkapnya..
KESATUAN Aksi Mahasiswa Masyarakat Menggugat (KAMM) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Kabupaten Bekasi, Jum'at Selengkapnya..
GUBERNUR Jabar terpilih, Dedi Mulyadi memastikan tidak ada membentuk Tim Transisi atau Tim Akselerasi pada pemerintahannya Selengkapnya..
DEMOKRAT Jabar resmi menerima SK penetapan pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
AMBK kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan) Kota Bekasi, Kamis (9/1/2025).