Prodi AP UNIBA Outing Class ke Museum Multatuli
- 7 Mei 2024 | 17:54:00 WIB
Prodi Administrasi Publik UNIBA gelar Outing Class ke Museum Multatuli, Selasa (7/5/2024).
Prodi Administrasi Publik UNIBA gelar Outing Class ke Museum Multatuli, Selasa (7/5/2024).
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews Bandung - Anggota Komisi V DPRD Jabar Yod Mintaraga merasa prihatin atas dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan final Piala Dunia U-20.
Termasuk gagalnya Timnas ikut berlaga di perhelatan internasional itu. Kejadian ini dinilai mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia.
"Saya sedih dan prihatin, sesuatu yang telah disiapkan bertahun-tahun, lalu di penghujung menjelang perhelatan, malah dibatalkan. Sayangnya FIFA pun tak memberikan alasan yang jelas dan terbuka, mengapa dibatalkan, kecuali hanya menyebut 'karena situasi terkini'," kata anggota Fraksi Partai Golkar dari Dapil Tasikmalaya ini.
Seperti diketahui, pada 2019 Indonesia menang bidding untuk menentukan tempat penyelenggaraan final Piala Dunia U-20, mengalahkan Peru dan Brazil. Kemenangan ini disambut sukacita penggemar sepakbola Tanah Air. Pemerintah pun menggelontorkan dana triliunan untuk meng-upgrade stadion dan mempersiapkan berbagai fasilitas.
"Jika alasannya karena sentimen anti-Israel, toh kita sudah lama tahu sejak Juni 2022 lalu ketika Israel lolos kualifikasi dan pasti main di Indonesa. Mengapa protes terhadap Israel tak ditunjukkan tahun lalu, dan justru tinggal 2 bulan dari rencana penyelenggaraan. Lagi pula, tak seyogianya olahraga dibenturkan dengan politik," tandas Ketua Depidar SOKSI Jabar ini.
Pun jika alasan pembatalan adalah karena stadion atau fasilitas yang kurang memadai, seharusnya FIFA yang mensupervisi secara rutin, memberi masukan jauh-jauh hari.
"Artinya, FIFA juga harusnya memberi arahan yang tegas soal ini," kata Yod seraya menambahkan, PSSI harus benar-benar mawas diri dan mengevaluasi langkahnya atas kegagalan ini.
Anggota Komisi V DPRD Jabar yang membidangi Olaharaga ini menyayangkan, perjuangan yang sudah lama dilakukan, sirna begitu saja. "Saya lihat betapa nyeseknya dada para pemain Timnas yang sudah jauh-jauh hari mempersapkan diri untuk event sebesar ini. Belum lagi penggemar sepakbola Tanah Air yang entah harus menunggu kapan lagi Indonesia bisa jadi tuan rumah," tegasnya.
Harusnya, lanjut Yod, sudah diantisipasi harusnya pendekatan kalau tak layak pakai, kenapa ditunjuk jd tuan rumah, ga masuk akal alasannya stadion, itu masalah teknis yang sejak lama. angkanya besar, kan ada bimtek dari fifa, kenapa di penghujung, ddi dunia OR tak layak langsung disebut.
"Jangan sampai terjadi laghhi, ini bisa mencoreng nama baik indonesia. padahal olahraga itu kan membangun persahabatan. perlakuan fifa atas semua negara sama, jangan ada standar ganda, memberi perlakuan sama, dtolak oleh tuan rumah," tandasnya. (*)
ude
0 KomentarPABRIK sepatu kepunyaan PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta akhirnya gulung tikar setelah 30 tahun beroperasi. Selengkapnya..
SOSOK Tarsum pelaku pembunuhan dan mutilasi kepada istrinya sendiri yang diunggah di media sosial. Selengkapnya..
DPW PKS Jawa Barat gelar silaturahmi halal bihalal sekaligus penghargaan bagi kader PKS. Selengkapnya..
JELANG pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Sejumlah partai politik di Jabar mulai siap-siap dengan mesin politiknya. Selengkapnya..
KEDATANGAN Arif Hamid Rahman ke kantor DPC Partai Gerindra mengambil formulir pendaftaran dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
LAYANAN Mobil SIM Keliling Online hadir di sejumlah tempat di wilayah Kota Bandung Raya. Berikut ini jadwal dan lokasinya:
ALKISAH ada seekor rusa yang sedang hamil dia mengalami sakit karena akan melahirkan.
PABRIK sepatu kepunyaan PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta akhirnya gulung tikar setelah 30 tahun beroperasi.
SETIAP satu Mei diperingati sebagai hari buruh sedunia atau hari buruh Internasional disebut juga May Day.