Pemkot Bekasi Segera Atur Titik Penjualan Minol
- 19 Desember 2024 | 09:04:00 WIB
PEMKOT Bekasi akan segera menindaklanjuti Perda baru tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol (Minol).
PEMKOT Bekasi akan segera menindaklanjuti Perda baru tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol (Minol).
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
INDRAMAYU merupakan lumbung padi nasional dengan julukan Bumi Wiralodra dengan penghasil beras yang melimpah.
JuaraNews, Bandung - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Dewi Asmara mengajak calon pengantin melakukan registrasi aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil). Ini penting dilakukan untuk memudahkan pendampingan oleh tim pendamping keluarga (TPK) yang ditugaskan khusus melakukan pendampingan intensif kepada calon pengantin maupun ibu hamil dan keluarga anak usia di bawah lima tahun (Balita).
“Elsimil ini bukan syarat boleh nikah atau tidak, tapi lebih kepada upaya identifikasi risiko stunting. Jika hasil pemeriksaan dianggap berisiko stunting, maka disarankan untuk tidak hamil dulu setelah menikah,” ungkap Dewi saat dalam Sosialisasi Aplikasi Elsimil dalam Percepatan Penurunan Angka Stunting di Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jumat (26/11/2022).
Dewi yang hadir bersama mitra kerja Komisi IX, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengajak masyarakat menyadari bahaya stunting. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum menikah. Tujuannya agar setelah menikah kondisi kesehatan fisik aman untuk bisa hamil dan bayi yang dikandung sehat, sehingga saat melahirkan bebas dari risiko stunting.
“Stunting adalah kondisi fisik yang pendek disertai penurunan kondisi kognitif atau kemampuan berpikir. Saat tumbuh beranjak dewasa mengalami kondisi kesehatan yang buruk, produktivitas rendah, dan pada masa tua rawan menderita penyakit,” papar Dewi.
Di tempat yang sama, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana Bogor Handayani menjelaskan, Elsimil dikembangkan untuk memastikan calon pengantin ada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
Pada aplikasi Elsimil ini, calon pengantin diminta mengisi data dan riwayat kesehatan tiga bulan sebelum menikah.Data tersebut diolah secara otomatis dan hasilnya menampilkan kondisi kesehatan calon pengantin. Jika kondisi ideal belum tercapai, aplikasi akan menyarankan untuk menunda kehamilan. Artinya, Elsimil bukan merupakan tiket untuk menikah, melainkan untuk memonitor kesehatan calon pengantin.
“Jangan khawatir gagal menikah gara-gara aplikasi Elsimil. Pengunaan aplikasi ini bukan sebagai syarat menikah,” tandas Handayani.
Lebih jauh Handayani menjelaskan, aplikasi Elsimil dikembangkan sebagai salah satu upaya BKKBN untuk menekan angka stunting. Aplikasi ini diharapkan dapat mendeteksi calon pengantin yang berisiko memiliki anak stunting.
Selain calon pengantin, Elsimil juga ditargetkan untuk kelompok sasaran remaja karena kelak akan menjadi calon pengantin.Skrining awal calon pengantin berisiko dilakukan melalui kuisioner pada aplikasi Elsimil.
Tiga bulan sebelum pernikahan, calon pengantin diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan memasukkan data hasil pemeriksaan ke dalam kuisioner. Adapun data yang dimasukkan adalah usia, status gizi (berat badan, tinggi badan, ukuran lingkar lengan dan perut, kadar hemoglobin (Hb)), dan perilaku merokok.
“Dari data ini, TPK yang terdiri atas kader keluarga berencana (KB), kader pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), dan tenaga kesehatan dapat mendeteksi calon pengantin dengan faktor risiko stunting. Lalu, TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan sesuai kebutuhan, serta memonitor status gizi calon pengantin demi mempersiapkan kehamilan yang sehat,” terang Handayani.
Selain berfungsi sebagai alat skrining dan media komunikasi dengan TPK, sambung Handayani, Elsimil juga berfungsi sebagai media edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta cegah kanker. BKKBN terus melakukan pembaruan dan menambah materi edukasi dalam aplikasi. (*)
ude
0 KomentarPEMKOT Bekasi akan segera menindaklanjuti Perda baru tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol Selengkapnya..
USAI mendapat penolakan dari warga sekitar, pembangunan hotel Fox di Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi dihentikan Selengkapnya..
BEY Machmudin bersama tiga menteri meluncurkan program Penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Selengkapnya..
DEPIDAR SOKSI Jabar menggelar Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) Tingkat Madya Batch Kedua Selengkapnya..
SOKSI lahir pada 1960 untuk membenahi arah politik negara, yang cenderung semakin jauh dari cita-cita para pemimpin Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
SOKSI lahir pada 1960 untuk membenahi arah politik negara, yang cenderung semakin jauh dari cita-cita para pemimpin bangsa.
KONI Jabar mengapresiasi Raker KONI Kabupaten Cirebon yang membahas persiapan BK Porprov menuju Porprov Jabar pada 2026.