free hit counter code Tan Deseng Maestro Karawitan Sunda Meninggal Dunia, Boy Worang: Seniman Karawitan Sunda Berkurang - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Tan Deseng Maestro Karawitan Sunda Meninggal Dunia, Boy Worang: Seniman Karawitan Sunda Berkurang
    (Istimewa) Maestro Karawitan Sunda Tan Deseng meninggal dunia di RS Rajawali, Kota Bandung, Minggu (06/11/2022)

    Tan Deseng Maestro Karawitan Sunda Meninggal Dunia, Boy Worang: Seniman Karawitan Sunda Berkurang

    • Senin, 7 November 2022 | 10:43:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung – Kepergian Tan Deseng meninggalkan duka mendalam bagi rekan seniman seperjuangan. Selama ini, Tan Deseng dikenal sebagai musisi, seniman, dan budayawan bidang Karawitan Sunda. Meninggalnya Tan, seniman Karawitan Sunda semakin berkurang.


    "Saya sebagai sahabat, sangat kehilangan atas meninggalnya beliau," kata Boy Worang, sahabat Tan Deseng dikutip iNews.id, Senin (07/11/2022).


    Menurut dia, Tan Deseng adalah seniman yang sangat menguasai seni Karawitan Sunda.

    "Dia tak hanya tahu, tapi bisa memainkannya (Karawitan Sunda). Makanya, dia (almarhum Tan Deseng) dapat gelar maestro dari pemerintah. Dia sangat menguasai," kata Boy Worang.


    Boy Worang menyatakan, dengan meninggalnya Tan, jumlah seniman yang menguasai Karawitan Sunda berkurang. Apalagi saat ini seni musik tradisional Sunda itu semakin jarang disentuh oleh generasi saat ini.


    "Selama ini, dia (Tan) fokus di Karawitan. Kalau saya di drama. Kami hanya beda jurusan. Tapi saya sangat tau kiprah dan kemampuan dia (Tan)," ujar Boy Worang.


    Diketahui, Maestro Karawitan Sunda Tan Deseng meninggal dunia pada pada Minggu (06/11/2022) sekitar pukul 13.30 WIB di Rumah Sakit Rajawali, Kota Bandung. Tan meninggal pada usia 80 tahun karena sakit.


    Saat ini, almarhum disemayamkan di rumah duka, Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), Jalan Nana Rohana, Warung Muncang, Kota Bandung. Rencananya, almarhum akan disemayamkan di rumah duka hingga tiga hari ke depan.


    Selama ini, Tan yang meninggalkan tiga anak, dua perempuan dan satu laki laki ini hidup berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan lain. Tan Deseng dikenal sebagai maestro Sunda bidang Karawitan. Dia dikenal sebagai musisi, seniman, dan budayawan. Gelar maestro diberikan kepada Tan Deseng oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 2015 silam.(*)

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links