JuaraNews, Bandung - Pemilihan Ketua Umum KONI Jawa Barat semakin menghangat dengan adanya diskusi olahraga gelaran SIWO PWI Jabar, bertajuk "Menatap Masa Depan Olahraga Jabar: Prestasi, Pembinaan & Organisasi", di Gedung PWI Jabar, Bandung, Kamis (16/6) siang.

Ada empat kandidat Ketum KONI yang diundang, yaitu Ketua Persatuan Olahraga Layar Indonesia (Porlasi) Jabar Brigjen (Purn) Dr. Arief Prayitno, Ketua Harian KONI Jabar Budhiana, Ketua Federasi Thriatlon Indonesia (FTI) Jabar Kolonel (Tek.) Gunaryo, dan Ketua Persatuan Squash Indonesia (PSI) Jabar H. Daud Achmad. Namun nama yang terakhir tidak tampak hingga acara berakhir.

.Satu isyu yang diangkat adalah adanya calon kandidat yang seolah hanya menyandarkan diri pada Gubernur Jabar. Adalah Budhiana yang secara khusus menyoroti hal itu, karena dinilai bertentangan dengan independensi dunia olahraga.

"Jangan ada kandidat yang membawa-bawa nama Gubernur keliling ke cabor-cabor dan KONI Daerah, seolah hanya dia yang direstui," tandas Budhiana yang juga Dekan Fisip Unpas ini.

Gubernur jelas penting dalam aspek Pembinaan olahraga. Setiap Ketua Umum KONI harus menjadi "orangnya" Gubernur saat menjabat nanti, Karena dana hibah sepenuhnya datang dari Kantor Gubernur bersama DPRD Jabar.

"Namun jangan beliau ditarik-tarik diikutsertakan dalam pemilihan. Kita tempatkan posisi Gubernur secara terhormat yang menaungi seluruh kandidat," katanya. Acara sebelumnya diisi paparan dari Ketua Umum KONI Jabar Brigjen (Purn) Ahmad Syaefudin, Kadisorda Jabar Asep Sukmana, Waketum KONI bidang Binpres Prof. Yunyun dan Ketua PWI Jabar Hilman Hidayat. (*)

ude