JuaraNews, Bandung – Tim Persib Bandung dijadwalkan melakoni laga Pekan 23 Liga 1 2021-2022 kontra Bhayangkara FC pada Minggu (6/2/2022) malam.

Namun dengan kondisi tim yang diterpa badai Covid-19, kemungkinan skuat Maung Bandung tak akan bisa melakoni laga keenam Putaran 2 tersebut. Pasalnya, hingga saat ini sebagian besar pemain Persib masih menjalani karantina mandiri karena terpapar Covid-19 varian Omicron. Sebelumnya, 9 pemain Maung Bandung terkonfirmasi positif Covid-19, sesaat sebelum bertanding menghadapi Persikabo 1973 pada Pekan 21, Sabtu (29/1/2022). Namun laga tetap digelar, karena Maung Bandung masih menyisakan 21 pemain yang bisa diturunkan di lapangan.

Namun memasuki Pekan 22, serangan Covid-19 makin ganas. Beberapa jam sebelum laga menghadapi PSM Makassar pada Rabu (2/2/2022), giliran 9 pemain lainnya yang positif Covid-19. Sehingga skuat Persib hanya menyisakan 13 pemain dari 31 pemain yang didaftarkan ke operator PT Liga Indonesia Baru (LIB). Laga PSM vs Persib pun akhirnya dibatalkan karena stok Persib kurang dari 14 orang yang menjadi syarat minimal digelarnya pertandingan di Liga 1.

Menjelang laga Pekan 23 kontra PSM, minimnya stok pemain Persib pun masih menghantui. Karena 18 pemain Persib belum dinyatakan negatif Covid-19. Di sisi lain, kendati sudah dinyataka negatif pun belum tentu sang pemain siap untuk merumput.

Karena itu, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar mengungkapkan, Persib kemungkinan besar akan meminta kepada PT LIB untuk menunda laga kontra Bhayangkara FC.  "Diundur, kami akan buat surat untuk diundur," ujar Umuh, Kamis (3/2/2022).

Umuh beralasan, kondisi pemain yang positif tidak akan memungkinkan untuk langsung bermain saat menghadapi Bhayangkara FC. "Walaupun misalnya sekarang sudah ada yang negatif, pemulihannya paling tidak satu pekan," katanya.

Menurutnya, terlalu riskan jika pemain yang baru dinyatakan negatif langsung dimainkan dalam sebuah pertandingan keras dan ketat seperti menghadapi Bhayangkara FC. "Hari ini umpamanya sudah ada yang negatif, tapi kan seminggu itu pemulihan mereka. Tidak bisa langsung hari minggunya langsung main. Cuma dua sampai tiga hari," katanya.

Umuh menambahkan, pihaknya juga akan meminta PT LIB untuk mempertimbangkan menghentikan sementara kompetisi Liga 1 2021-2022. Menurut Umuh, banyaknya pemain yang positif Covid-19, termasuk di Persib Bandung, harus menjadi perhatian serius karena penyebarannya begitu cepat.

"Menurut saya ini kan berisiko buat semua. Bukan Persib saja. Beberapa klub ada yang kena. Cari aman, lebih baik menurut saya, dengan kejadian begini dihentikan saja dulu," ucap Umuh.

Umuh menyebutkan, PT LIB sebaiknya mencari waktu yang tepat untuk kembali memulai kompetisi sambil menunggu badai Covid-19 di klub peserta mereda. "Tapi kalau mereka mau main terus ya tidak ada masalah. Kami hanya mengimbau saja, hati-hati nanti lebih parah," kata Umuh.

Jika kompetisi dipaksa tetap digelar di tengah pandemi Covid-19, Umuh khawatir akan membawa dampak buruk bagi pemain serta keluarganya."Tambah parah malah nanti pemain pada pulang bawa masalah buat keluarganya," imbuhnya.

Saat ini, langkah pencegahan pun dilakukan Persib dan PT LIB untuk menekan penularan. Di antaranya adalah satu kamar hotel hanya akan diisi oleh satu pemain. "Di Hotelnya pun disemprot terus disterilkan. Karyawan hotel ada yang kena juga kita tidak tahu. Itu yang bahaya," pungkas Umuh. (*)

jn