free hit counter code Pentingnya Nilai-nilai Pancasila dalam Melawan Korupsi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Pentingnya Nilai-nilai Pancasila dalam Melawan Korupsi
    bas Ketua Umum IKA Muda Unpad, Fuad Rinaldi

    Pentingnya Nilai-nilai Pancasila dalam Melawan Korupsi

    • Rabu, 15 Desember 2021 | 09:58:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Korupsi merupakan suatu perbuatan yang sangat tidak terpuji dan diklasifikasi dalam bentuk kejahatan luar biasa yang dapat merugikan kehidupan masyarakat luas.


    Tak terkecuali di Indonesia yang saat ini ingin jadi raksasa Ekonomi. Maka dari itu tindakan korupsi menjadi momok menakutkan bagi bangsa Indonesia.


    Ketua Umum IKA Muda Unpad Fuad Rinaldi mengatakan secara garis besar korupsi memenuhi unsur-unsur seperti perbuatan melawan hukum, penyalah gunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana, memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.


    "Menurut hemat saya kita tidak bisa menyalahkan masa lalu bangsa sepenuhnya tentang permasalahan korupsi ini, seolah olah kita melihat bahwa Korupsi di Indonesia itu terjadi dari jaman sebelum kemerdekaan hingga setelah kemerdekaan. Sehingga memuat kita merasa menyesal kenapa Lahir di Bumi Pertiwi yang masyarakatnya prototypenya jadi masyarakat yang gandrung akan korupsi," kata Fuad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/12/2021).


    "Kita harus segera menatap masa depan, dan membayangkan nikmatnya dunia tanpa korupsi. Maka distribusi kekayaan, pemerataan dan keadilan akan terjadi sehingga kemajuan ekonomi, pembangunan juga akan meningkat," tambahnya.

    Fuad mengungkapkan bahwa distribusi kekayaan yang timpang akan membuat negara menjadi berhasrat untuk melakukan Korupsi. Dia menyebut bahwa pemerintah harus mencontoh para Founding Fathers Bung Karno dan Bung Hatta, mereka meninggalkan urusan-urusan yang dianggap keduniawiaan sebelum Indonesia Merdeka.

    "Kita juga dapat melihat keteladanan itu dari Baginda Nabi Muhammad SAW, bahwa hasrat dari mengejar keduniawiaan sebanyak banyaknya dengan harta dan kekayaan yang melimpah itu tidak menjadi tujuan hidup Beliau," ungkapnya.

    Fuad menilai, masyarakat Indonesia harus mengubah pola pikir sebagai manusia dan harus menjadi manusia seutuhnya atau dapat dikatakan memanusiakan manusia. Karena, korupsi yang mempunyai unsur eksploitasi dan kezaliman terhadap kelompok tertentu bahkan negara.

    "Negara sebagaimana kita ketahui di topang oleh dan dari uang rakyatnya. Korupsi juga memiliki unsur hasrat atau keinginan atau kerakusan yang dimiliki manusia terhadap sesuatu," tuturnya.

    Fuad mengaku bahwa dirinya menolak tentang teori Maslow bahwa kebutuhan manusia didasarkan pada grade paling bawah yang harus dipenuhi dahulu yaitu kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan akan memiliki dan kasih saying, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.

    "Rasa Kecukupan ini lah yang membuat kita menjadi tidak terlalu terikat dengan Teori Maslow tadi, sehingga dengan rasa kecukupan ini juga kita mebatasi hasrat yang merugikan dan menzalimi hak hak pihak lain terutama hak rakyat. Banyak contoh dari para foundhing fathers bangsa Indonesia bahwa dengan kecukupan akan dunia ini maka perjuangan meraih kemerdekaan menjadi hal yang lebih utama daripada penumpukan kekayaan ataupun melakukan korupsi," jelasnya.

    Menurut Fuad, tidak hanya sistem anti korupsi yang harus benahi atau undang-undang dan sanksi yang ditegakkan. Akan tetapi, harus menghidupkan revolusi akan kesadaran tentang pentingnya hidup berbangsa dan bernegara yang berkeadilan dan berketuhanan.

    Sehingga, sambung Fuad, pakem-pakem keadilan dan ketuhanan yang dianut dalam Pancasila itu tidak hanya menjadi wilayah privat. Bagaimana tata cara mengesakan Tuhan atau bagaimana berkeadilan itu hadir sebagai di tengah-tengah masyarakat dengan sesuatu yang simpel dengan menjauhi Korupsi.

    "Jika ini dapat ditanamkan sejak dini maka tentunya kita akan melangkah kedepan dengan optimis sebagai manusia Indonesia yang Pancasilais dan menolak korupsi. Maka menjadi sangat penting Pancasila menjadi Pedoman Bangsa yang utuh dalam menolak korupsi," tandasnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links