free hit counter code Pengembangan Koperasi Tak Kalah Penting Dari Infrastruktur - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Pengembangan Koperasi Tak Kalah Penting Dari Infrastruktur
    Ketua Alumni Muda Unpad Fuad Rinaldi

    Pengembangan Koperasi Tak Kalah Penting Dari Infrastruktur

    • Rabu, 24 November 2021 | 10:12:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung - Pengembangan koperasi di Indonesia saat ini dinilai cukup penting di tengah masifnya pinjaman online (Pinjol) Ilegal. Selain itu pengembangan koperasi juga salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.


    Ketua Alumni Muda Unpad Fuad Rinaldi mengatakan koperasi menjadi soko guru perekenomian masyarakat Indonesia, katanya
    dengan adanya koperasi mungkin saat ini masyarakat tidak di serang dengan banyaknya atau maraknya Pinjol Ilegal.


    "Banyak masyarakat terjerat hutang Pinjol bahkan banyak korbannya sampai memutuskan bunuh diri. Fenomena seperti ini saya pikir tidak boleh dianggap enteng dan menganggap bunuh diri menjadi masalah yang sangat personal," kata Fuad di Bandung, Rabu (24/11/2021).


    Fuad yang juga kader Sekolah Pemikiran Pendiri Bangsa (Megawati Institute) mengatakan proyek membangun koperasi tidak kalah penting dengan proyek infrastruktur. Menurutnya, koperasi berbasis komunitas dan kebutuhan masyarakat adalah hal yang mendasar.


    "Hemat saya ketika koperasi berbasis komunitas tersebut cukup kuat kenapa tidak melakukan ekspansi keanggotaan menjadi lebih luas lagi cakupannya," ujarnya.


    Oleh karena itu, Fuad menyebut bahwa pemerintah harus lebih keras lagi dalam bekerja memberikan suatu ekosistem yang baik buat masyarakat menengah kebawah dalam hal pembangunan berjangka ekonomi mereka.

    "Sehingga ini juga yang menjadi faktor bahwa pemerintah tidak ingin rakyatnya tercebak di dalam masyarakat yang masuk pada fase middle income trap," tuturnya.

    Fuad menyampaikan bahwa sudah saatnya koperasi kembalikan kepada nafas perjuangannya sebagai menjadi penyelamat rakyat disaat susah.

    "Jangan adalagi pikiran koperasi itu adalah rentenir gaya baru. Kepada bapak Jokowi kembalikanlah kedaulatan ekonomi dari rakyat untuk rakyat dengan Koperasi sehingga kedepannya rakyat Indonesia akan menjadi Tuan di tanahnya sendiri," tuturnya.

    Meski begitu, Fuad tetap mendukung Presiden Jokowi dalam melakukan pemerataan pembangunan dan percepatan pembangunan.

    Lebih jauh, Fuad mengungkapkan bahwa pada awal diperkenalkan koperasi di Indonesia oleh Patih R. Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896, karena melihat banyaknya para pegawai negeri di masa Hindia Belanda tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman bunga.

    "Sang proklamator Bung Hatta mengusulkan didirikannya 3 macam Koperasi yang pertama adalah koperasi konsumsi yang terutama melayani kebutuhan kaum buruh dan pegawai. Kedua koperasi produksi buat nelayan dan petani dan ketiga adalah koperasi kredit buat pengusaha dan pedagang kecil," ungkapnya.

    "Koperasi dibenak Bung Hatta dia bukan bertujuan utama mencari laba atau keuntungan sebesar besarnya akan tetapi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama anggota koperasi," tandasnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links