JuaraNews - Program Listrik Masuk Desa harus menjadi prioritas, sejalan dengan rencana pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dalam rangka mengantisipasi energi berbasis fosil yang terus berkurang.

Namun program EBT ini masih belum bisa maksimal karena terkendala pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari setahun ini.

Kendati demikian, tegas anggota Komisi IV Achdar Sudrajat, EBT merupakan salah satu Program Unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hanya saja, sepanjang tahun 2020 reaalisasi program tersebut belum maksimal.

Ia berharap, program EBT bisa terujud di tahun 2022, di antaranya melalui PLTSA Atap dan Bio Sel. Menurutnya, support EBT yang merupakan program prioritas jangan sampai hanya sebatas wacana, tetapi harus betul-betul terwujud da dan bisa diterapkan di setiap wilayah sesuai dengan kebutuhan.

Komisi IV sendiri mengharapkan support EBT ini betul-betul bisa diterapkan disetiap wilayah, walaupun akan membutuhkan anggaran. Namun setidaknya bisa dilakukan kolaborasi seperti program Lisdes (Listrik Desa) yang mulai ada di CSR BUMN dan Pemerintah Pusat.

Begitupun EBT, menurutnya jangan sampai melulu bergantung pada APBD dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, agar lebih cepat bisa tercapai.

Ia berharap, program Listrik Masuk Desa ke daerah terpencil dan daerah yang memiliki akses yang sulit dijangkau agar segera mendapat perhatian yang lebih.

Oleh: atep kurniawan / tep