free hit counter code Istri ASN Harus Jadi Benteng Pencegahan Korupsi di Keluarga - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Istri ASN Harus Jadi Benteng Pencegahan Korupsi di Keluarga
    (istimewa/humas pemprov jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil menghadiri Talkshow Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tingkat Provinsi Jabar 2020 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa (15/12/2020).

    Istri ASN Harus Jadi Benteng Pencegahan Korupsi di Keluarga

    • Selasa, 15 Desember 2020 | 15:26:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Ketua TP-PKK Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, upaya pencegahan korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja melalui berbagai cara, termasuk oleh perempuan atau ibu rumah tangga.

     

    Menurut Atalia, perempuan bisa turut berperan sebagai benteng pencegahan korupsi di level keluarga.

     

    “Perempuan tentunya sangat berperan sekali, apalagi sebagai ibu rumah tangga, dia punya suami. Kaum perempuan saya kira bisa menjadi benteng (pencegahan korupsi),” kata Atalia saat menghadiri Talkshow Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tingkat Provinsi Jabar 2020 dengan tema ‘Jabar Juara Tanpa Korupsi, Integritas Terjaga Kala Pandemi’ di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa (15/12/2020).

     

    “Jadi, perempuan itu menjadi benteng luar biasa ketika dia dengan gaya hidup yang sederhana, tidak berlebihan, maka dia akan mampu untuk medorong suaminya tidak melakukan hal-hal yang di luar dari kemampuan dan kapasitasnya,” tambahnya.

     

    Seorang istr, khususnya dari Aparatur Sipil Negera (ASN), lanjut Atalia, perlu mengingatkan sang suami agar tidak melakukan tindakan korupsi dalam pekerjaannya. Jika diperlukan, menurut Atalia, istri berhak menanyakan kepada suami jika nafkah yang diterimanya berasal dari sumber pendapatan yang tidak jelas.

     

    “Kemudian juga saling mengingatkan, karena bagaimana pun juga sebagai istri kita harus terus-menerus menyampaikan (antikorupsi), contohnya adalah ketika suami bawa pulang uang maka kita sampaikan, ini uang apa, kalau ini uang yang tidak jelas sumbernya saya tidak mau terima, misalkan seperti itu,” papar Atalia.

     

    “Berikan komitmen bahwa saya ingin anak saya diberikan makanan yang halal supaya mereka menjadi anak-anak yang sehat, saleh, dan lain sebagainya. Penting sekali peran seorang istri dan ibu dalam keluarga terkait dengan antikorupsi ini,” tuturnya.

     

    Atalia menambahkan, ada 3 hal yang mengakibatkan terjadinya tindakan korupsi, yakni karena terjadinya pembiaran, tekanan kebutuhan ekonomi, dan pembenaran.

     

    “Misalkan, gaji saya kecil tapi pekerjaan saya berat, berarti saya boleh ini mengambil sedikit saja atau saya sudah lama bekerja tapi kenapa gaji saya masih segini saja. Jadi, memang banyak sekali faktornya," kata Atalia.

     

    Untuk itu, Atalia mengajak kepada semua elemen masyarakat agar menjadikan antikorupsi sebagai budaya.

     

    "Jadi, memang penting sekali bagaimana kita memberikan kebiasaan baik ini kepada masyarakat. Jadikan antikorupsi sebagai budaya,” ajaknya.

     

    Pada kesempatan ini, Atalia juga memberikan hadiah kepada para pemenang lomba bersepeda bertajuk Video Ride Against Corruption dalam rangka Hakordia Tingkat Provinsi Jabar 2020 yang diikuti peserta mulai dari anak-anak hingga dewasa.

     

    Melalui lomba tersebut, Atalia berharap anak-anak dan masyarakat kita bisa memahami bahwa upaya pencegahan korupsi bisa dilakukan melalui pembiasaan baik sejak kecil. Dia pun mengapresiasi gelaran lomba sepeda antikorupsi ini sebagai cara lain dalam menanamkan budaya antikorupsi kepada masyarakat.

     

    “Karena mereka sambil berolahraga menggunakan konten-konten terkait dengan antikorupsi dengan cara yang berbeda-beda. Saya kira ini sangat orisinil sekali idenya dan ini bisa diterapkan untuk berbagai bidang kehidupan lain sesungguhnya,” ucap Atalia.

     

    Para pemenang Lomba Video Ride Against Corruption Hakordia 2020 mendapatkan hadiah uang tunai untuk Juara I sebesar Rp3,5 juta, Juara II sebesar Rp3 juta, dan Juara III Rp2,5 juta dipotong pajak. Berikut daftar pemenangnya:

     

    Kategori Pelajar (9 Km):
    Juara I M. Fahmi Robbani (Kota Cimahi)
    Juara II Siti Zulfa Humairah (Kabupaten Subang)
    Juara III M. Faiz Maulana (Kota Cirebon)

    Kategori Mahasiswa/Umum (12 Km):
    Juara I Grup Lovely Revolusi (Kota Bandung)
    Juara II Jiliant (Kabupaten Sumedang)
    Juara III Rizki Maulana Barokah (Kota Bandung). (*)

    Oleh: JuaraNews / bar

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat

    Editorial



      sponsored links