free hit counter code 3 ‘Kabupaten Pilkada’ Zona Merah, Pemprov Jabar Perketat Pengawasan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
3 ‘Kabupaten Pilkada’ Zona Merah, Pemprov Jabar Perketat Pengawasan
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberi keterangan pers usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (30/11/2020).

3 ‘Kabupaten Pilkada’ Zona Merah, Pemprov Jabar Perketat Pengawasan

  • Senin, 30 November 2020 | 21:24:00 WIB
  • 0 Komentar

 

JuaraNews, Bandung – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengawasi ketat tiga daerah zona merah (risiko tinggi) yang sebentar lagi akan melakukan pemungutan suara pada Pilkada Serentak 2020.

 

Diketahui, dari delapan daerah yang menggelar pilkada serentak, tiga termasuk zona merah Covid-19. Ketiga daerah itu yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Karawang. Ketiga daerah saat ini sedang menjalani tahapan kampanye dan pada 9 Desember mendatang akan mencoblos.

 

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengatakan hal itu usai Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Jabar, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (30/11/2020).

 

Menurutnya klaster pilkada serentak berpotensi muncul jika tidak ada upaya pencegahan dan antisipasi. Salah satu hal yang dipertimbangkan adalah tes bagi  pemilih yang akan datang ke tempat pemungutan suara. "Tentang daerah yang akan melakukan pilkada, karena dikhawatirkan ada klaster baru, ada masukan agar ada tes bagi mereka yang ingin mencoblos," ujar Uu.

 

Tes bagi pemilih ini perlu dipertimbangkan terlebih dahulu bagaimana teknis, metode, serta target dan keterjangkauan. Apakah tes dilakukan dengan cara RDT atau uji usap (swab). Kemudian apakah dilakukan sebelum atau setelah mencoblos, atau di kedua kesempatan itu.

 

Termasuk yang harus diperhitungkan, apakah tes akan berlaku bagi pemilih dari segala umur, atau hanya menyasar usia rentan di atas 40 tahun atau yang diketahui memiliki penyakit penyerta.

 

Dalam menangani COVID-19, kata Uu, Satgas selalu merujuk pada data dan kajian ilmiah sehingga dapat dipertanggungjawabkan. "Kami belum bisa memutuskan karena ini harus dikaji secara ilmiah. Keputusan Pemprov Jabar tidak akan lepas dari kajian-kajian ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan," kata Uu.

 

Termasuk yang harus dipertimbangkan, sambung Uu, ketersedian logistik di tiga kabupaten penyelenggara pilkada tersebut.  Menurut Uu, saat ini alat tes PCR (tes swab) di Jabar sudah menipis. Jumlah pengetesan per pekan semakin berkurang,  biasanya per pekan mencapai 50.000 sampel, namun laporan terakhir sekarang baru 36.000 sampel.

 

Sehingga, Pemda Provinsi Jabar saat ini belum dapat memutuskan perihal kemungkinan tes Covid-19 bagi pemilih. "Mudah-mudahan minggu depan atau sebelum hari-H bisa ada keputusan,” tutupnya. (*)

ude

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif
Target Angka Penurunan Stunting  Masih Jauh

Editorial



    sponsored links