free hit counter code Sempat ditegur Kapolri, Rotan Jadi Simbol Kedisiplinan dan Edukasi Protokol Kesehatan Kota Ambon - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Sempat ditegur Kapolri, Rotan Jadi Simbol Kedisiplinan dan Edukasi Protokol Kesehatan Kota Ambon
    (solopos.com)

    Sempat ditegur Kapolri, Rotan Jadi Simbol Kedisiplinan dan Edukasi Protokol Kesehatan Kota Ambon

    JuaraNews, Jakarta -   Dalam upaya menjamin pelaksanaan protokol kesehatan di tengah masyarakat Kota Ambon dapat berjalan dengan baik, Pemkot Ambon menggunakan beragam cara mulai dari sosialisasi, patroli, pemasangan rambu-rambu dan peringatan, hingga upaya lain seperti menggunakan tongkat rotan sebagai pendekatan kearifan lokal.

     

    Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, dalam dialog di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Sabtu (25/7), mengatakan,  tongkat atau rotan digunakan sebagai simbol kedisiplinan bagi masyarakat Ambon agar lebih hati-hati dan waspada.

     

    "Pada awalnya polisi mengambil sikap menarik dengan patroli atau berjalan membawa rotan. Jika ada yang tidak pakai masker, hanya dengan pukul pelan-pelan sebagai pembelajaran untuk hati-hati dan disiplin. Rotan ini simbol untuk masyarakat lebih hati-hati dan waspada," katanya.

     

    Richard juga menyebut, masyarakat Ambon bahkan mendukung upaya pemerintah dan aparat daerah setempat yang melakukan pendisiplinan menggunakan rotan.

     

    Masyarakat, menurut dia,  terpengaruh  perilaku polisi di India yang menggunakan rotan untuk mendisiplinkan masyarakat. Ketika polisi di Ambon juga menggunakan rotan, langsung mereka viralkan itu.

     

    Ia akui, meski sempat ditegor Kapolri kepada Polda di Ambon untuk tidak boleh pakai rotan, yang menarik di sini adalah 95 persen masyarakat Ambon justru protes dan mendukung untuk polisi harus pakai rotan.

     

    "Mereka sendiri yang meminta pakai rotan untuk dapat mendisiplinkan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan," ujar Richard.

     

    Pada kesempatan yang sama, Komandan Korem 151 Binaiya, Brigjen TNI Arnold A.P. Ritiauw, menjelaskan,rotan digunakan sebagai sarana edukasi masyarakat. Dalam hal ini penggunaan rotan bukan berarti tindak kekerasan.

     

    "Rotan atau tongkat bukan untuk menghukum atau menindak masyarakat, tetapi sebagai sarana edukasi masyaraka. Ketika melihat tentara dan polisi membawa rotan, mereka akan sadar sendiri untuk lebih disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak," ujar Arnold melalui dialog ruang digital.

     

    Richard juga mengungkapkan, Kota Ambon yang menjadi Kota Transit untuk seluruh Provinsi Maluku menjadi sangat rentan terhadap penularan covid-19.

     

    "Ambon tidak hanya kota tapi menjadi Kota transit untuk seluruh Maluku sehingga hal ini membuat Kota Ambon menjadi sangat riskan terhadap potensi penularan covid-19," katanys. (*)

    Oleh: JuaraNews / ayi

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links