free hit counter code Canangkan Gerakan Nasi Bungkus di Pasar Cikutra, Attalia Kamil Tambahkan Menu Roti Tawar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Canangkan Gerakan Nasi Bungkus di Pasar Cikutra, Attalia Kamil Tambahkan Menu Roti Tawar

    Canangkan Gerakan Nasi Bungkus di Pasar Cikutra, Attalia Kamil Tambahkan Menu Roti Tawar

     

    JuaraNews, Bandung  -  Pemprov Jabar melalui komunitas Jabar Bergerak mencanangkan Gasibu atau Gerakan Nasi Bungkus di Pasar Cikutra, Kota Bandung, Selasa (14/4/2020). Gasibu dilaksanakan untuk membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi dan sosial akibat pandemi COVID-19.

     

    Para penerima manfaat seperti pengemudi ojek online dan opang, sopir angkutan kota, para pedagang dan masyarakat sekitar yang kurang mampu, tertib mengantre dengan menjaga jarak satu sama lain.

     

    Satu per satu para penerima manfaat mendatangi stand Gasibu yang disediakan, lalu menerima nasi bungkus dan masker kain gratis. "Sasaran Gasibu yaitu mereka yang kekurangan dari sisi pangan karena adanya pandemi COVID-19. Banyak warga yang butuh untuk saat itu makan, itu yang kami lakukan," ujar Ketua Umum Jabar Bergerak Atalia Ridwan Kamil, Selasa (14/4/2020).

     

    Atalia mengapresiasi ketertiban masyarakat saat mengantre dengan tetap menerapkan pola physical distancing dan mengenakan masker kain.  "Tadi bisa dilihat masyarakat sangat tertib antreannya berjarak jadi saya kira masih bisa dilakukan berkeliling," ujar Atalia.

     

    Gasibu merupakan bantuan kemanusiaan berupa pembagian makanan gratis kepada masyarakat kurang mampu khususnya yang perekonomiannya terdampak oleh pndemi COVI-19.  

    Atalia mengatakan, Gasibu di Kota Bandung merupakan yang pertama kali dan akan direplikasi di 27 kabupaten/ kota di Jabar terutama daerah yang akan menerapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti Bogor, Depok, Bekasi.

     

    "Gasibu ini pertama kali hadir di Kota Bandung tapi kami juga mendorong ada di kota/ kabupaten lainnya khususnya yang akan menerapkan PSBB," katanya.

     

    Di Kota Bandung sendiri, Gasibu akan digelar setiap hari dan berpindah-pindah tempat. Tujuannya agar lebih banyak lagi penerima manfaat.  "Semenjak kemarin sebetulnya kami sudah melakukan di Gedung Pakuan tapi supaya lebih banyak lagi yang menerima manfaat maka kami hari ini berpindah," tutur Atalia.

     

    Setiap hari, Gasibu yang dikoordinasi oleh Jabar Bergerak ini akan menyediakan 250 sampai 500 nasi boks. Namun Atalia memastikan,  makanan pada Gasibu mendatang akan ditambah satu bungkus roti tawar. "Sehari 250 sampai 500 boks nasi disediakan. Ke depan akan ada tambahan seperti roti tawar," ucapnya.

     

    Gasibu merupakan ide Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di luar tujuh bantuan keuangan dari pemerintah untuk masyarakat yang perekonomiannya terdampak pandemi COVID-19. Atalia mengatakan, Gasibu akan terus dilakukan hingga pandemi COVID-19 berakhir.

     

    Selain Gasibu, lanjut Atalia, di beberapa daerah sudah bergerak membuat dapur umum yang lokasinya berada di kantor kelurahan atau desa. Dapur umum yang diinisiasi kader PKK dan dibantu karang taruna ini juga untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

     

    "Sebetulnya di wilayah-wilayah juga sudah bergerak melalui kantor kelurahan/ desa yang diinisiasi oleh ibu-ibu PKK dalam bentuk dapur umum nanti akan disebarluaskan yang dibantu oleh karang taruna. Sementara Gasibu adalah anjuran dari Pak Gubernur Jabar," ungkapnya. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat

    Editorial



      sponsored links