free hit counter code Kejar 37 Juta Jiwa, Vaksinasi Guru dan Tenaga Pendidik Terus Berproses - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Kejar 37 Juta Jiwa, Vaksinasi Guru dan Tenaga Pendidik Terus Berproses
    PEMPROV Jabar terus mengejar target warga telah divaksinasi sebanyak 37 juta warga pada akhir tahun ini.

    Kejar 37 Juta Jiwa, Vaksinasi Guru dan Tenaga Pendidik Terus Berproses

    • Kamis, 23 September 2021 | 11:19:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    PEMPROV Jabar terus mengejar target warga telah divaksinasi sebanyak 37 juta warga pada akhir tahun ini. Salah satu upaya mengejar target tersebut adalah vaksinasi melalui guru dan tenaga kependidikan (PTK). Vaksinasi terhadap tenaga pendidik ini terus berproses, mulai dari pendataan sampai penyuntikan vaksinas Covid-19.

     

    Dinas Pendidikan Jawa Barat menyebutkan,  per 21 September 2021, PTK di Jabar yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 55.785 orang dari 123.746 PTK. Ini artinya ada sekitar 45,08 persen yang baru divaksinasi Covid-19. Sedangkan untuk dosis kedua sudah divaksin sebanyak 38.670 orang, dan masih berproses sampai selesai.

     

    Plt Sekretaris Disdik Jabar Yesa Sawedi mengatakan, pihaknya intens memantau perkembangan vaksinasi Covid-19 bagi PTK. Pihaknya mendorong sekolah dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jabar untuk mendata PTK maupun peserta didik yang akan divaksin.

     

    "Sampai saat ini, proses pendataan vaksinasi untuk guru dan siswa sedang berlangsung.  Kemungkinan data yang diperoleh baik untuk guru maupun untuk siswa belum semuanya diinput," kata Yesa.

     

    "Kita terus mendorong kepada pihak sekolah dan KCD (Kantor Cabang Dinas) untuk terus dilakukan pendataan agar bisa mendapatkan data real," imbuhnya.

     

     Sekolah yang sudah melakukan pendataan vaksinasi Covid-19 mencapai 58 persen.  "Untuk jenjang SMA, sebanyak 1.125 dari 1685 sekolah atau sebesar 66,77 persen yang telah mengisi pendataan. Untuk jenjang SMK, sebanyak 1.524 dari 2.937 sekolah atau sebesar 51,89 persen telah mengisi pendataan. Untuk jenjang SLB, sebanyak 264 dari 384 sekolah atau sebesar 68,75 persen telah mengisi pendataan," katanya.

     

    Yesa mengatakan, Pemprov Jabar terus berupaya mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19. Kecepatan penyuntikan intens ditingkatkan, terutama dalam tujuh pekan terakhir.  Kecepatan rata-rata vaksinasi Covid-19 di Jabar mencapai 310.519 dosis per hari.

     

    Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 22 September 2021 pukul 12:00 WIB, masyarakat di Jabar yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 14.016.008 orang. Adapun untuk dosis kedua sebanyak 7.137.576 orang.

     

    Door To Door

    Sementara itu, menuju 37 juta Vaksinasi Warga Jabar akhir Desember 2021, Pemda Provinsi menempuh dua cara dalam kampanyenya. Pertama, vaksinasi massal di kabupaten/kota dengan cara kolaborasi, kedua vaksinasi jemput bola dengan layanan ‘door to door’ mendatangi masyarakat. 

     

    Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat  Nina Susana Dewi, meenyoroti vaksinasi door to door di Jabar dilakukan melalui program Saber Vaksinasi untuk menarget kelompok masyarakat yang selama ini kurang tersentuh oleh pemerintah kabupaten atau kota.

     

    “Vaksinasi door to door ini  khususnya untuk masyarakat yang mobilisasinya terbatas di daerah sulit dijangkau seperti disabilitas, lansia, bumil, juga ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) atau bila banyak yang tak bisa datang ke tempat pelayanan,” kata Nina, ketika dihubungi, Selasa (21/9/2021).

     

    Menurut Nina, vaksinasi secara door to door ini merupakan kebijakan yang lebih ke arah solusi terhadap kondisi yang ada. Dua tantangan dalam vaksinasi door to door adalah pertama, anggapan bahwa waktu pelayanan yang tidak secepat vaksinasi massal di satu titik.

     

    Kedua, ketersediaan sumber daya manusia. “Keterbatasan SDM serta harus memperkirakan logistik vaksin merupakan salah satu yang menjadi kendala pelaksanaan program vaksinasi secara door to door,” ujar Nina.  (*)

    Oleh: ude gunadi / ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Doa Bersama Jelang Pilkada dan Pecahkan Rekor MURI
    Eks Caleg PSI Bekasi Alihkan Dukungan ke Ridho
    Doa Bersama Untuk Kelancaran Pilkada Serentak
    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir

    Editorial



      sponsored links