Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
- 21 November 2024 | 17:07:00 WIB
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung – Sebuah pesan whatsapps dilayangkan Dahlia kepada temannya. Nada sedih menyelimuti pesan itu. Ia mengirimnya kepada salah satu kawan lama yang ada di Bandung. Pesan itu singkat; De, aku positif.
Penerima pesan membaca dengan cukup kaget. Tak berpikir dimintai pertanggungjawaban. Di zaman Covid-19 sudah pasti pesan yang dimaksud adalah positif terpapar virus Corona atau yang disebut Covid-19.
Sebelumnya, Dahlia mengirim pesan kepada rekannya itu bahwa dia berada di Batam untuk mengantar ibunya. Beberapa hari sebelumnya ia berada di Aceh untuk menengok rumah orang tuanya. Dahlia sendiri seorang warga asal di Bandung dan menikah dengan pria asal kota kembang itu.
Dalam tiga-bulan terakhir ia selalu pergi keluar kota, menjelajahi tempat-tempat di Nusantara ini. Bahkan sempat pula ke Malaysia, negara tetangga. Keperluannya pun bermacam-macam, mulai urusan sekolah, berobat, hingga bersilaturahmi dengan saudaranya.
“Iya. Saya dua-tiga bulan ini terus menerus pergi ke luar kota, menggunakan pesawat dan jauh-jauh,” kata Dahlia saat dipancing penulis.
Ia juga bercerita saat pusingnya harus menjalani swab test di setiap perjalanan. Namun hal itu dijalani karena ia harus berangkat. “Mau gimana lagi,” katanya, Jumat (30/7/2021).
Dahlia merasa sedikit aman, karena sudah dua kali divaksin anti Covid-19. Ini membuat ia lebih percaya diri akan serangan virus mematikan. Terlebih lagi dalam perjalanan beberapa waktu sebelumnya ia selalu lolos dalam swab tes yang dilakukan bandara atau yang lainnya.
Akan tetapi, yang terjadi awal Juli 2021 lalu, ketenangan itu berubah. Saat hendak pulang dari Batam, ia menjalani tes usap. Hasilnya, positif. Ia terngangga. Apalagi setelah mengetahui anaknya, Abil juga mendapatkan hasil tes yang sama. Ia langsung lemah dan duduk.
Petugas menyarankan untuk melakukan isolasi di pondok haji Batam. Ibu dan anak itu kemudian mendatang gedung yang dijadikan tempat isolasi. Kabar baiknya, ia mendapatkan CT yang cukup besar; 36.
Artinya dengan data CT seperti itu virus yang ada di tubuhnya belum terlalu banyak. Maka ia pun menjalani isolasi dan pengobatan yang disarankan para petugas medis gedung itu.
Uniknya, karena ia akan pulang ke Bandung, ia menjalani isolasi dengan membawa koper besar. Sesampai di gedung Pondok Haji, malah digodain para isoman lainnya. “Kenapa bawa koper besar?” katanya.
Meski tak lama menjalani isolasi di Pondok Haji Batam, namun ia harus menjalani waktu yang cukup panjang. Setelah seminggu lebih di gedung itu, Dahlia kembali menjalani swab test antigen. Hasilnya kali ini negatif.
Dahlia dan Abil pun dibolehkan pulang, namun tak bisa pergi ke Bandung. Ia diminta isolasi mandiri dan rumah keluarganya di Batam menjadi pilihan. “Setelah dua minggu saya kembali mejalani tes PCR dan hasilnya alhamdulillah negatif. Saya bisa pulang ke Bandung,” katanya. (*)
ude
0 KomentarTERLETAK di jantung kota dekat Gedung Sate, Plataran Bandung menjadi destinasi utama untuk menyelenggarakan acara dan Selengkapnya..
SMARTFREN memperkuat posisinya sebagai rajanya paket internet Unlimited dengan meluncurkan paket terbaru Unlimited Selengkapnya..
KEJUARAAN adventure offroad bertajuk Superadventure Prima 4x4 Challenge Piala Panglima TNI Cup 2024. Selengkapnya..
The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2024 sukses digelar pada tanggal 26-27 Oktober 2024 di The Papandayan Hotel, Selengkapnya..
APAKAH kamu pernah mendengar tentang JINISO? Jika belum, inilah saatnya untuk mengenal lebih jauh tentang merek yang semakin populer Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.