free hit counter code KPID Jabar Dorong Kreator Ciptakan Inovasi Kreatif - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    KPID Jabar Dorong Kreator Ciptakan Inovasi Kreatif

    KPID Jabar Dorong Kreator Ciptakan Inovasi Kreatif

    • Minggu, 6 Oktober 2024 | 06:08:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat terus berupaya mendorong para pembuat konten untuk menciptakan karya-karya yang tidak hanya menarik, tapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

     

    Atas dasar itu, KPID Jabar menyelenggarakan workshop Pembuatan Konten Siaran yang Sehat dan Berkualitas dengan tema 'Menggali Potensi Kreatif dengan Membuat Konten Media Digital' untuk meningkatkan kualitas konten siaran dan media digital di wilayah Jawa Barat.

     

    Ketua KPID Jabar, Adiyana Slamet menekankan pentingnya pembuatan konten sehat dan berkualitas, terutama di era digital yang didominasi media sosial. Sebab, banyaknya informasi yang beredar, masyarakat sering kesulitan membedakan antara konten bermanfaat atau tidak.

     

    “Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Namun, dengan begitu banyaknya informasi yang tersedia, sering kali sulit bagi masyarakat untuk membedakan konten yang sehat dan berkualitas dari konten yang kurang bermutu atau bahkan merugikan,” ujar Adiyana dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/10/2024).

     

    Adiyana menjelaskan, kegiatan workshop didesain untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para peserta tentang prinsip-prinsip pembuatan konten berkualitas dan teknik-teknik kreatif dalam menyampaikan informasi melalui lembaga penyiaran dan media sosial.

     

    “Melalui tema ini, kami berharap para peserta dapat merasa tertantang untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam merancang konten-konten yang informatif, menginspirasi, dan relevan dengan kebutuhan di era digital. Kami ingin agar mereka dapat memanfaatkan potensi kreatif yang dimiliki untuk menciptakan dampak positif dalam dunia penyiaran dan media digital serta media sosial,” jelasnya.

     

    Selain itu, Adiyana menekankan, workshop tersebut tidak hanya memberikan materi teori, tetapi juga menyediakan wadah bagi peserta untuk berbagi pengalaman, praktik terbaik (best practice), dan tips dalam pembuatan konten yang efektif dan bermakna.

     

    Melalui interaksi antar peserta dan pembicara yang ahli di bidangnya, Adiyana berharap tercipta suasana kolaboratif yang memicu terciptanya ide-ide baru dan inovatif dalam pembuatan konten siaran.

     

    “Kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan jaringan profesional yang lebih luas di antara para peserta. Kami berharap, ke depannya akan ada kolaborasi antar pembuat konten yang bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Jawa Barat,” tambah Adiyana.

     

    Adiyana juga berharap, melalui kegiatan tersebut, KPID Jabar dapat berkontribusi dalam menciptakan ekosistem konten yang lebih sehat dan berkualitas di Jawa Barat.

     

    "Workshop ini bukan hanya menjadi ajang untuk memperoleh pengetahuan baru, tetapi juga sebagai sarana untuk memperluas jaringan profesional dan meningkatkan kemampuan kolaboratif dalam industri penyiaran dan media digital,” tuturnya.

     

    Sementara itu, Komisioner KPID Jabar, Syaefurrahman Albanjary mencontohkan, konten kesehatan merupakan kebutuhan hidup manusia agar mampu membangun diri dan lingkungan yang sehat.

     

    Namun menurutnya, tayangan radio dan televisi sejauh ini kurang menyiarkan konten kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan ruang yang tersedia.

     

    "Artinya perlu mengedukasi publik tentang isu kesehatan, baik olah raga, medis tradisional, makanan maupun obat tradisional dan sebagainya," beber Syaefurrahman.

     

    Di samping itu, Syaefurrahman menekankan pentingnya memilih topik dan tema sesuai keperluan. Setidaknya, ada 5 langkah yang menurutnya perlu dilakukan.

     

    "Di antaranya, teknik sederhana, selalu dibutuhkan orang kapan saja dan di mana saja, berasal dari lingkungan kita, mudah diproduksi, dijamin kredibilitasnya, yakni sumber jelas seperti pakar, akademisi, buku atau dokumen," ujar Syaefurrahman.

     

    Di tempat sama, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Almadina Rakhmaniar memaparkan penjelasan tentang optimalisasi kreativitas dan memaksimalkan bisnis di era digital.

     

    Salah satu yang penting dipahami, terang Alma sapaan akrabnya, adalah pentingnya mengenal bagaimana membuat konten kreatif untuk pemasaran di Lembaga Penyiaran dan digital marketing. Pasalnya, jumlah pengguna internet di Indonesia terus mengalami peningkatan.

     

    "Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJJI), jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2021-2022 mencapai 215,63 juta. Kemudian tahun 2023 ada 210,03 juta dan 2024 ada sekira 221,56 juta pengguna internet di Indonesia," ungkap Alma.

     

    Dalam digital marketing tersebut, Alma memaparkan, kreator perlu juga membangun brand image. Misalnya brand yang autentik dan berkesan dengam menjalin ikatan emosional.

     

    "Branding bukan hanya soal logo, tapi juga cerita di baliknya dan ingin dipandang seperti apa bisnis kamu. Bisa melalui Story Telling perjalanan singkat bisnis," tuturnya. (*)

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Haru: Kota Bandung Butuh Sosok Ayah Untuk Memimpin
    Pegawai BPSDM Jabar Dilatih Mitigasi Bencana
    Dedi Mulyadi Ikuti Filosofi Semar di Pilgub Jabar
    Penghuni Rumah Deret Tamansari Keluhkan Fasilitas
    IAP Ajak Paslon Diskusi Tata Kelola Kota Bandung

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi