free hit counter code Indeks Risiko Bencana Jabar Tinggi, Sekda Minta BPBD Proaktif - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • DDS Siap Dimainkan 90 Menit lawan PSS Sleman
    DDS Siap Dimainkan 90 Menit lawan PSS Sleman
    • 7 Desember 2024 | 23:08:00 WIB

    DAVID da Silva menyatakan kesiapannya untuk dimainkan saat Persib melakoni laga Pekan 13 LIga 1 2024/2025 melawan PSS, Senin (9/12/2024) malam.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Indeks Risiko Bencana Jabar Tinggi, Sekda Minta BPBD Proaktif
    Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menghadiri Forum Perangkat Daerah Sub Urusan Kebencanaan dan Kebakaran bersama BPBD Jabar, di Resinda Hotel Karawang, Rabu (2/2/2022).

    Indeks Risiko Bencana Jabar Tinggi, Sekda Minta BPBD Proaktif

    • Jumat, 4 Februari 2022 | 06:02:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung – Sekretaris Daerah  Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja menghadiri Forum Perangkat Daerah Sub Urusan Kebencanaan dan Kebakaran bersama BPBD Jabar, di Resinda Hotel Karawang, Rabu (2/2/2022).

     

    Pada kesempatan itu Sekda  Setiawan menuturkan, Jawa Barat menjadi wilayah yang dilalui "ring of fire" di Indonesia, sehingga potensi bencana relatif tinggi.

     

    Adapun fenomena kebencanaan di Jabar berdasarkan kejadian pada 2021, di antaranya bencana tanah longsor sebanyak 1.387 kejadian, dan puting beliung 676. "Ada pula banjir 335 kejadian, kebakaran hutan/ lahan 40 kejadian, gempa bumi 25 kejadian, dan gelombang pasang enam kejadian," sebut Sekda Setiawan.

     

    "Terdapat lima kabupaten/ kota dengan jumlah kejadian bencana tertinggi, yakni Kabupaten Bogor 699 kejadian, Kabupaten Sukabumi 390 kejadian, Kota Bogor 209 kejadian, Kabupaten Ciamis 166 kejadian, dan Kabupaten Bandung 137 kejadian," sambungnya.

     

    Oleh karena itu Sekda Setiawan mendorong BPBD Jabar agar erat berkoordinasi dengan BPBD kota/ kabupaten, serta perangkat daerah terkait lainnya. Menurutnya, kewaspadaan terhadap kebencanaan perlu terus ditingkatkan karena bencana bisa terjadi kapan saja.

     

    Apalagi setelah diterapkannya penyederhanaan birokrasi di tubuh Pemda Provinsi Jabar, aparatur khususnya fungsional yang bekerja di BPBD harus semakin proaktif. "Dengan begitu diharapkan akan hadir respons cepat penanggulangan bencana di Jawa Barat," harapnya.

     

    Sekda menyebut pula nilai Indeks Risiko Bencana (IRB) Provinsi Jabar dari tahun 2015 sampai 2020 per tahunnya selalu menurun. Pada tahun 2015, IRB Jabar di angka 168,15, kemudian pada 2016 di angka 163,18. Selanjutnya tahun 2017 di angka 158,52, pada 2018 di angka 152,13, dan tahun 2019 di angka 150,46.

     

    "Tahun 2020, nilai IRB Jabar di angka 145,81, artinya masih pada risiko tinggi," ujarnya.

     

    Di Jabar terdapat 11 kabupaten/ kota dengan Indeks Resiko Tinggi, yakni Kabupaten Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Karawang, dan Bandung. Selain itu Kota Cirebon, Banjar,  Kabupaten Cirebon, Subang, dan terakhir Kabupaten Pangandaran. (*)

    ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Seleksi Administrasi PPG Bagi Guru Tertentu Dibuka
    Fatal Akibat Abaikan Lingkungan
    KPU Tetapkan Paslon Ridho Pemenang Pilkada 2024
    Masyarakat Harus Komitmen Perhatikan Lingkungan
    Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden

    Editorial



      sponsored links