JuaraNews, Tasikmalaya – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depidar SOKSI) Jawa Barat H. Yod Mintaraga meminta kader SOKSI tidak bergeser integritasnya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan Undang-undang Dasar 1945.

“Kita paham perkembangan sosial politik seperti apa, dan kita tak boleh bergeser integritas kita terhadap NKRI, Pancasila, dan Undang-undang Dasar 1945,” kata Yod Mintaraga saat pembukaan Pendidikan Politik Kader Bangsa (P2KB) di Hotel Amaris Kota Tasikmalaya, Jumat (5/11/2021).

Yod mengatakan, SOKSI Jawa Barat menilai masalah integritas kepada bangsa ini sangat penting sehingga pihaknya konsisten menyelenggarakan pendidikan politik seperti P2KB. “Saya tak mau ke depan ada ideology lain yang menggantikan ideologi Pancasila. Kita tetap menyatakan harga mati bagi NKRI, Pancasila, dan Undang-undang Dasar 1945,” kata Yod lagi.

Yod mengingatkan adanya paham dan gerakan yang akan menggantikan Pancasila. Sebagai ormas yang konsisten terhadap falsafah negara Pancasila, SOKSI berupaya ada pada jalur yang benar dan menegakan ideologi tersebut.

Yod  juga mengatakan program P2KB merupakan kewajiban pengurus SOKSI di daerah berdasarkan salah satu keputusan hasil Munas dan Rapimnas ke-XI DEPINAS SOKSI pada 2020. "Pogram ini diharapkan dapat menghadirkan kader terbaik demi memperkuat SOKSI untuk memenangkan Partai Golkar," ujar Yod .

Dia juga menegaskan, kader SOKSI yang mengikuti pendidikan harus semangat bekerja keras untuk memperjuangkan kemenangan Golkar di semua lini di wilayah Jawa Barat.  "Saya mohon menjadi perhatian untuk kader SOKSI kota Tasikmalaya dan wilayah lainnya yang menjadi peserta hari ini untuk segera mengkonsolidasikan jajarannya untuk kemenangan Golkar," kata dia. 

"Harus menang, tidak ada pilihan lain, karena akan berpengaruh untuk kebijakan pembangunan wilayah ini," tambahnya.

Untuk beberapa wilayah yang hadir, Yod juga mengingatkan untuk pentingnya menjaga lumbung suara Golkar, khususnya bagi beberapa wilayah yang masih dianggap kurang. (*)

Oleh: ude gunadi / ude