Lakoni Debut, Adzikry Dipuji Habis Pelatih Persib
- 29 Maret 2024 | 00:55:00 WIB
BOJA Hodak memuji permainan sejumlah pemain mudanya yang diturunkan saat menjamu Bhayangkara FC, Kamis (28/3/2024) malam.
BOJA Hodak memuji permainan sejumlah pemain mudanya yang diturunkan saat menjamu Bhayangkara FC, Kamis (28/3/2024) malam.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
MEMBACA adalah suatu kebutuhan yang harus dimiliki masyarakat Indonesia terutama generasi muda.
JuaraNews, Bandung - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat memastikan ketersediaan hewan kurban tercukupi jelang Idul Adha tahun ini.
Kepala DKPP Jabar Supriyanto mengatakan hal itu, mengingat kemampuan para peternak hewan dalam memproduksi hewan ternak di Jabar masih mumpuni.
Menurut Supriyanto, untuk tahun ini pihaknya memperkirakan akan terjadi kebutuhan permintaan terhadap hewan kurban di masyarakat sebesar 2,7 persen dibanding tahun lalu atau 301.938 hewan kurban dari beragam jenis.
"Tahun 2020 itu kita ada 294 ribu ekor dari berbagai macam hewan untuk kurban ya. Namun terdapat 5,3 persen yang tidak layak ditahun tersebut. Untuk tahun ini kita belum dapat memastikan jumlah yang tidak layaknya berapa. Namun, Insyaallah cukup untuk stok kambing domba kerbau," kata Supriyanto, Rabu (23/6/2021).
Akan tetapi, menurut Supri, hewan kurban jenis sapi belum dapat dikatakan sepenuhnya aman. Maka dari itu, pihaknya meminta pengiriman kebutuhan sapi ke daerah jawa tengah dan jawa timur.
"Sapi menjadi masalah karena populasi sedikit, per tanggal 20 Juni kemarin telah dikirim sebanyak 11.500-an hewan sapi dari jateng dan jatim," ujar Supri.
Hewan kiriman tersebut diyakini Supri tidak akan memiliki kendala seperti masalah kesehatan atau terjangkit penyakit. Sebab, para hewan tersebut bakal diperiksa dan dicek oleh tim kesehatan di DKPP.
"Kita yakini hewan-hewan yang dikirim dari luar provinsi Jabar itu dalam keadaan sehat, karena kita ada punya dokter hewan di pintu-pintu masuk itu untuk mengecek kesehatan hewan tersebut," katanya.
"Jangan sampai ibadah kurban yang sejatinya untuk maslahat orang banyak, malah menjadi mudharat karena adanya penyakit, sehingga perlu disiapkan benar-benar," sambungnya.
Menurut Supri, penyakit antraks yang diketahui mudah menyerang hewan ternak tidak pernah terlihat lagi sejak tahun 2009 di provinsi Jabar. Hal itu diklaimnya sebagai jawaban atas kinerja dari pihak terkait dalam memberantas permasalahan perihal penyakit.
"Sudah sebelas tahun ini (sejak 2009) tidak ada lagi ditemukan penyakit antraks. Sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah hal itu. Kita selalu menjalin komunikasi terkait penyakit itu, kita selalu informasikan kepada para peternak itu untuk mendeteksi sedini mungkin apabila hewan ternak tersebut disinyalir terkena penyakit," imbuhnya.
Supriyanto yang juga sebagai dokter hewan tersebut menjamin bahwa virus korona yang saat ini mewabah dan menyerang manusia di seluruh daratan dunia tidak akan meneror hewan untuk kurban. Pasalnya, kajian dan literatur yang diterbitkan para peneliti tidak menemukan indikasi virus corona dapat menyerang hewan kurban.
"Belum ada ditemukan indikasi bahwa covid bisa ditularkan oleh hewan ternak. Kalau kucing dan harimau pernah ada ditemukan tapi hanya individual, tidak masif. Jadi publik tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi hasil olahan hewan kurban seperti dagingnya ataupun susunya," tutupnya. (*)
bas
0 KomentarPJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memastikan pelaksanaan mudik di wilayahnya berjalan dengan aman, nyaman, dan lancar. Selengkapnya..
KPK meminta pemprov Jabar untuk segera selesai sertifikasi aset Selengkapnya..
SEBANYAK 44 Anggota DPRD Jabar belum melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Selengkapnya..
Tim Satgas Koordinasi dan Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar rakor program pemberantasan korupsi terintegrasi di 2024 Pemprov Selengkapnya..
PERLUASAN titik untuk program Wolbachia guna memutus penyebaran DBD di Jabar menunggu hasil yang didapatkan di Kelurahan Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
KPK meminta pemprov Jabar untuk segera selesai sertifikasi aset daerah.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin naik bus jemputan pada hari pertama penerapan Friday Car Free di area Gedung Sate Bandung, Jumat (22/3/2024)