free hit counter code Jelang Idul Adha, Stok Hewan Kurban di Jabar Tercukupi - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • Hejo Tapi Teu Ngejo
    Hejo Tapi Teu Ngejo

    PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

    Jelang Idul Adha, Stok Hewan Kurban di Jabar Tercukupi
    net

    Jelang Idul Adha, Stok Hewan Kurban di Jabar Tercukupi

     

    JuaraNews, Bandung - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat memastikan ketersediaan hewan kurban tercukupi jelang Idul Adha tahun ini.


    Kepala DKPP Jabar Supriyanto mengatakan hal itu, mengingat kemampuan para peternak hewan dalam memproduksi hewan ternak di Jabar masih mumpuni.


    Menurut Supriyanto, untuk tahun ini pihaknya memperkirakan akan terjadi kebutuhan permintaan terhadap hewan kurban di masyarakat sebesar 2,7 persen dibanding tahun lalu atau 301.938 hewan kurban dari beragam jenis.


    "Tahun 2020 itu kita ada 294 ribu ekor dari berbagai macam hewan untuk kurban ya. Namun terdapat 5,3 persen yang tidak layak ditahun tersebut. Untuk tahun ini kita belum dapat memastikan jumlah yang tidak layaknya berapa. Namun, Insyaallah cukup untuk stok kambing domba kerbau," kata Supriyanto, Rabu (23/6/2021).


    Akan tetapi, menurut Supri, hewan kurban jenis sapi belum dapat dikatakan sepenuhnya aman. Maka dari itu, pihaknya meminta pengiriman kebutuhan sapi ke daerah jawa tengah dan jawa timur.


    "Sapi menjadi masalah karena populasi sedikit, per tanggal 20 Juni kemarin telah dikirim sebanyak 11.500-an hewan sapi dari jateng dan jatim," ujar Supri.


    Hewan kiriman tersebut diyakini Supri tidak akan memiliki kendala seperti masalah kesehatan atau terjangkit penyakit. Sebab, para hewan tersebut bakal diperiksa dan dicek oleh tim kesehatan di DKPP.


    "Kita yakini hewan-hewan yang dikirim dari luar provinsi Jabar itu dalam keadaan sehat, karena kita ada punya dokter hewan di pintu-pintu masuk itu untuk mengecek kesehatan hewan tersebut," katanya.


    "Jangan sampai ibadah kurban yang sejatinya untuk maslahat orang banyak, malah menjadi mudharat karena adanya penyakit, sehingga perlu disiapkan benar-benar," sambungnya.


    Menurut Supri, penyakit antraks yang diketahui mudah menyerang hewan ternak tidak pernah terlihat lagi sejak tahun 2009 di provinsi Jabar. Hal itu diklaimnya sebagai jawaban atas kinerja dari pihak terkait dalam memberantas permasalahan perihal penyakit.


    "Sudah sebelas tahun ini (sejak 2009) tidak ada lagi ditemukan penyakit antraks. Sudah dilakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah hal itu. Kita selalu menjalin komunikasi terkait penyakit itu, kita selalu informasikan kepada para peternak itu untuk mendeteksi sedini mungkin apabila hewan ternak tersebut disinyalir terkena penyakit," imbuhnya.


    Supriyanto yang juga sebagai dokter hewan tersebut menjamin bahwa virus korona yang saat ini mewabah dan menyerang manusia di seluruh daratan dunia tidak akan meneror hewan untuk kurban. Pasalnya, kajian dan literatur yang diterbitkan para peneliti tidak menemukan indikasi virus corona dapat menyerang hewan kurban.


    "Belum ada ditemukan indikasi bahwa covid bisa ditularkan oleh hewan ternak. Kalau kucing dan harimau pernah ada ditemukan tapi hanya individual, tidak masif. Jadi publik tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi hasil olahan hewan kurban seperti dagingnya ataupun susunya," tutupnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Tetep: Terminal Singaparna Perlu Direlokasi
    Rekapitulasi KPU Prabowo-Gibran Kuasai Jabar
    KPU Jabar Enggan Disebut Lelet, Ini Alasannya
    BMKG Soal Hujan dan Angin Kencang Melanda Bandung
    Hasyim Sindir KPU Jabar Tidak Hadir di Rapat Pleno

    Editorial



      sponsored links