free hit counter code Terdampak Pandemi, Sektor Perikanan Kini Mulai Pulih - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Terdampak Pandemi, Sektor Perikanan Kini Mulai Pulih
(Abdul Basir) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar, Hermansyah

Terdampak Pandemi, Sektor Perikanan Kini Mulai Pulih

 

JuaraNews, Bandung - Perikanan dan Keluarga salah satu sektor yang saat ini terdampak Pandemi Covid-19.


Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadiskanlut) Jabar, Hermansyah mengatakan dampak tersebut terjadi pada awal pandemi akibat adanya stigma masyarakat terhadap adanya kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) yang membuat masyarakat tidak saling berinteraksi.


Menurutnya, yang paling terdampak pandemi yakni di wilayah pesisir karena tangkapan maupun produksi untuk memenuhi pasar regional maupun nasional menjadi terhambat.


"Diawal pandemi sektor perikanan terdampak Covid-19 tapi sekarang sudah mulai pulih," kataya di Bandung, Rabu (3/2/2021)


"Mudah-mudahan masyarakat segera merasakan bahwa apa yang diupayakan berdampak positif, tetapi tangkap mereka bisa merasakan sekarang," tambahnya.


Menurutnya saat ini yang menjadi hambatan yakni keadaan cuaca karena musim barat gelombang tinggi dan angin kencang. Akibatnya berdampak kepada frekuensi nelayan untuk melaut berkurang, kecuali untuk kapal besar.


Selain ancaman cuaca, lanjut Hermansyah, ancaman untuk budidaya ikan yaitu bencana banjir sehingga, para pelaku budidaya mengurangi frekuensi untuk tanam. Sedangkan di sektor umum seperti di waduk dalam kondisi cuaca buruk potensial arus balik (upwelling) karena perbedaan suhu antara permukaan dengan dasar, sehingga membalik dan membawa racun dan terjadi kematian massal.


"Baru saja terjadi di Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat, sebelumnya di Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta," imbuhnya.


Tak hanya itu, bencana banjir juga mengancam sektor tambak, terlebih untuk ikan bandeng. Kemudian untuk sektor udang dalam kondisi intensitas hujan yang tinggi dapat menyebabkan terganggunya salinitas yang berakibat kadar garam menurun.


"Otomatis pertumbuhan udang jadi terganggu bagi petani tradisional. Kalau untuk yang modern tidak berpengaruh karena dapat diatur sendiri," tutupnya. (*)

bas

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Wapres Ma'ruf: Optimalkan Teknologi dalam Mitigasi
Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif

Editorial



    sponsored links