Diskimrum Dukung Pembangunan Hunian Oleh Perumnas
- 1 Mei 2024 | 21:15:00 WIB
Diskimrum Jawa Barat mendukung proyek hunian baru dari perum perumnas semesta pasadana di Kawasan Bandung Timur.
Diskimrum Jawa Barat mendukung proyek hunian baru dari perum perumnas semesta pasadana di Kawasan Bandung Timur.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Mataram – Pemprov Jabar dan Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) menjalin kerja sama di sejumlah sektor. Mulai dari ekonomi kreatif, pariwisata, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), perdagangan, sampai pendidikan.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Gedung Graha Bakti Praja, Kota Mataram, Kamis (17/12/2020).
Tujuan dari kerja sama tersebut, yakni mengoptimalkan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki masing-masing daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesepakatan bersama itu dilakukan dalam jangka waktu 2020-2023.
“Jadi hubungan Jabar dan NTB itu sangat erat, dan momentum MotoGP 2021 yang akan diselenggarakan di Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah itu bukan hanya kebanggaan NTB saja, tapi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, maka hukumnya wajib semua yang mencintai kesuksesan itu mendukung Provinsi NTB,” kata Emil.
MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika masuk daftar cadangan dalam draf kalender MotoGP 2021 yang dirilis pihak penyelenggara MotoGP, Dorna Sports.
Emil juga mengatakan, Provinsi Jabar dan NTB memiliki kedekatan yang sudah berlangsung lama. Menurutnya, Gubernur NTB pada 1968-1979, Alm Wasita Kusumah, merupakan warga Tasikmalaya.
“Kita pahami pembangunan di Indonesia tidak perlu dikotak-kotakan, istilahnya kurangi kata kompetisi perbanyak untuk berkolaborasi karena kita sama-sama NKRI. Itu nasihat yang selalu saya bawa karena kemuliaan jabatan kita ada dalam kebermanfaatan,” ucapnya.
Kang Emil menuturkan, pihaknya akan turut mengembangkan ekonomi kreatif (ekraf) di NTB. Nantinya, produk pengrajin Jabar dan NTB bakal dipasarkan saat MotoGP Mandalika berlangsung dan menjadi daya tarik wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara.
“Hasil pembicaraan kami yaitu mengirimkan orang-orang kreatif asal Kota Bandung yang memang sudah sangat terkenal, dan orang-orang kreatif Jabar untuk mendukung teknis acara dari sisi produk-produk yang akan dipasarkan dalam acara MotoGP yang akan berlangsung,” katanya.
Selain itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar akan ikut menggali potensi-potensi pariwisata di NTB. Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar, PT Jaswita dan bank bjb, pun akan dilibatkan untuk memetakan pembiayaan dan memanfaatkan teknologi. Sedangkan PT Agro Jabar berencana menjalin kerja sama di bidang peternakan, perdagingan, dan budidaya kelautan dengan BUMD NTB.
“Mudah-mudahan setelah ada alih teknologi dari Jabar dan NTB, kita bisa transfer ilmu sehingga pada saat kebangkitan pariwisata NTB sistem ekologi dari aktivitasnya sudah terbentuk. Itulah kebanggaan kita dalam berkolaborasi,” kata Emil.
Emil pun mengapresiasi pembangunan NTB di bawah kepemimpinan Bang Zul -sapaan Zulkieflimansyah- yang mampu menghadirkan inovasi-inovasi dan berhasil memanfaatkan tekonologi, khususnya di sektor ekraf dan pariwisata.
“Maka saya selalu menyemangati Gubernur NTB untuk membuat hal yang berbau kecanggihan teknologi itu di NTB karena hubungannya bisa internasional. Jika Mandalika sukses, maka akan banyak orang-orang yang bisa membantu Provinsi NTB,” ucapnya.
“Salah satu yang konkret dari Jabar-NTB Connection adalah memang Sumber Daya Manusia (SDM) Jabar yang berlimpah ini nantinya adalah kerja bersama antara Jabar dan NTB untuk menyukseskan event olahraga terbesar di dunia,” imbuhnya.
Sementara itu, Bang Zul mengatakan bahwa dirinya mendapatkan banyak masukan dari Kang Emil untuk meningkatkan sektor ekraf dan UMKM di NTB menjelang MotoGP Mandalika.
“Oleh karena itu, UMKM kita ini tidak ingin nanti cuma jadi penonton, kita ingin produk kerajinan yang kreatif perlu dipelajari. Untuk mempelajari seperti teknologi seni dan desain, untuk hal tersebut itu bukan sebentar. Oleh karena itu, kita mengambil cara tercepat dengan meminta tolong Gubernur Jabar untuk melatih UMKM dan anak-anak muda NTB,” kata Bang Zul.
“Sehingga mampu membuat cenderamata oleh-oleh yang membuat kualitasnya bagus dan harganya terjangkau dan laku untuk menyemarakkan MotoGP 2021,” tambahnya.
Bang Zul berharap kerja sama dan kolaborasi antara Jabar-NTB dapat menghasilkan inovasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Apalagi di Jabar ternyata sudah ada komite (Kreasi Jabar) sendiri untuk masalah kreativitas, sehingga kerja samanya dan ruangnya pun terbuka pada banyak hal yang lain termasuk perdagangan, ekonomi di sektor pariwisata,” ucapnya.
Selain itu, Bang Zul berharap kerja sama tersebut menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi Jabar-NTB.
“Kalau ada koneksi Jabar-NTB dengan tarif flat di sektor transportasi saya kira banyak warga Jabar yang akan berkunjung menghabiskan waktunya di NTB," katanya.
"Begitu juga sebaliknya, orang NTB ke Jabar. Kita sangat senang soalnya pasar yang sangat terbuka ekonomi kita tidak akan tergantung kepada warga luar tapi memaksimalkan kunjungan warga lokal (tourism local),” imbuhnya. (*)
Oleh: JuaraNews / bar
0 KomentarBEY Machmudin mengajak para pekerja untuk mengisi peringatan Hari Buruh Internasional dengan aktivitas yang bermanfaat dan positif bagi Selengkapnya..
SEBANYAK 3 mahasiswa Fakultas Seni dan Sastra (FIS) Unpas Bandung menuntaskan magang atau pelatihan kerja di Selengkapnya..
ANGGOTA Komisi V DPRD Jabar Johan J Anwari melaksanakan kunjungan kerja ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Selengkapnya..
PJ Gubernur Bey Machmudin meminta masyarakat untuk kembali mensukseskan Pilkada 2024 yang akan berlangsung pada November Selengkapnya..
DINKES Jabar terus memantau kondisi fisik jemaah haji yang akan berangkat ke arab Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
SEBANYAK 3 mahasiswa Fakultas Seni dan Sastra (FIS) Unpas Bandung menuntaskan magang atau pelatihan kerja di media
WAPRES RI menyebut seluruh stakeholders harus bahu membahu berinovasi dalam menghadirkan teknologi yang dapat mendeteksi kebencanaan.