free hit counter code Pengamat : Perpindahan Haluan Partai saat Pilkada Hal yang Wajar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Pengamat : Perpindahan Haluan Partai saat Pilkada Hal yang Wajar
    Pengamat politik, Asep Warlan

    Pengamat : Perpindahan Haluan Partai saat Pilkada Hal yang Wajar

    JuaraNews, Bandung - Perhelatan Pilkada Kabupaten Bandung kian memanas, pasca Dadang Supriatna maju dalam pencalonan bupati bersama Sahrul Gunawan yang diusung oleh Koalisi PKB-Demokrat-Nasdem.


    Pengamat politik, Asep Warlan mengatakan sudah menjadi hal yang wajar dalam dunia politik berpindah haluan partai pasca Dadang Supriatna secara resmi bergabung dengan partai PKB. Namun, Asep mengatakan fenomena ini pernah terjadi di Pilkada Kabupaten Bandung Barat (KBB).


    "Bisa jadi, contohnya di KBB ketika pa Umbara maju, agak terpecah memang suara PDIP itu sendiri. Sebelumnya kan pak Umbara di DPRD KBB sebagai kader PDIP. Nah sekarang kejadian pa Dadang sebelumnya dari Golkar , kini dalam Pilkada di usung oleh partai lain. Itu fakta terjadi, jadi kemungkinan perpecahan suara itu pernah terjadi di satu partai begitu. " terangnya kepada JuaraNews melalui sambungan telepon. Kamis (30/7/2020).


    Menurut Asep, seandainya ada orang yang konsisten dan loyal kepada Dadang Supriatna. Tidak menutup kemungkinan bisa memecah suaranya Nia Agustina dari Partai Golkar.


    Asep melanjutkan, potensi kemenangan dalam Pilkada nanti tidak hanya ditentukan dengan koalisi. Tetapi ditentukan juga dengan figur, kekuatan pendukung, kekuatan program serta kekuatan finansial.


    "Jadi hemat saya, tidak mesti mengandalkan koalisi ataupun mesin partai yang mendukung. Tapi ada aspek lain yang menjadikan dia menang. Salah satu diantaranya kekuatan figur yang benar-benar harus kuat, figurnya dikenal dan biasa-biasa saja di partai, bisa saja dia menang. Apapun koalisinya seandainya figurnya kuat itu kemungkinan bisa menang, " tandas Asep. (*)

    Oleh: alvian hamzah / bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah
    Rutilahu Diharapkan Bisa Dikelola oleh Masyarakat
    Buruh Sosialisasikan Putusan MK soal UU Cipataker
    LPI Gelar Diskusi soal Politik Identitas

    Editorial



      sponsored links