free hit counter code Kusnadi : Pekerja Migran Lebih Suka Pilih Ilegal - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Kusnadi : Pekerja Migran Lebih Suka Pilih Ilegal
    (alvian) Kusnadi

    Kusnadi : Pekerja Migran Lebih Suka Pilih Ilegal

    Kusnadi : Pekerja Migran Lebih Suka Milih Ilegal

     

    Juara. News, BANDUNG  – Anggota Komisi IV DPRD Jabar Kusnadi, menyebutkan ada dua hal yang jadi pertimbangan Pansus VI dalam penyusunan Raperda tentang Perlindungan Migran di Jawa Barat pasca melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tegal, Jawa Tengah  beberapa waktu lalu.

     

    Menurut dia,   kebanyakan  pekerja mengeluh penyebabnya yaitu pertama pekerja legal ini persyaratannya lebih banyak dari pada yang illegal dan kedua dalam pemberian upah kerja lebih besar dari pada upah pekerja legal

     

    “Jadi mereka tertarik ke ilegal itu karena permasalahan-permasalahan itu. Pertama kalau yang legal itu harus ada deposito , menyimpan uang dulu di salah satu perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah. Kalau yang ilegal kan tidak . Persyaratan lebih mudah, upah lebih besar,” katanya saat ditemui JuaraNews di Kantor DPD Golkar Jabar Jl. Maskumambang No.2, Turangga, Kecamatan. Lengkong, Kota Bandung. Sabtu (20//06/20).

     

    Dalam kunjungannya tersebut, Dia berdiskusi langsung bersama para pekerja migran  untuk lebih mematangkan konsep Pansus VI yang membahas Raperda tentang Perlindungan Migran di Jawa Barat .

     

    “Kita ada kunjungan kerja ke Kabupaten Tegal. Di sana, tepatnya di Selawi kita berdiskusi sharing sama mereka. Ternyata permasalahannya hampir sama, mereka yang legal pun itu hanya 600 pekerja. Tapi yang ilegal, kebanyakan ABK (anak buah kapal) itu ada 4000-an lebih kata mereka, “ ujar dia.

     

    Menurut Kusnadi, ada kesamaan Kabupaten Tegal dengan kabupaten-kabupaten di Jawa barat. Ini, ia rasa merupakan permasalahan klasik yang senantiasa dialami pekerja migran.

     

    “Jadi ini klasik gitu, permasalahannya hampir sama jawa barat dengan di kabupaten tegal kemarin. Kita cuman menemukan itu aja, permasalahannya klasik semua ternyata mereka tertarik menggunakan yang ilegal, ” katanya. (*)

    Oleh: alvian hamzah / ayi

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Nota RAPBD Jabar 2024 Puncak Tahapan Musrenbang
    Perda Trantibumlimas Lindungi Rasa Aman Masyarakat
    Johan J Anwari Perda Perlindungan Anak Penting
    Johan J Anwari Sosper Perda Perlindungan Anak
    Cucu Harap Program Listrik Desa tak Tumpang Tindih

    Editorial



      sponsored links